Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pertunjukan World Angklung Festival bertajuk “Symphony of Jakarta Heritage” yang digelar di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat berlangsung meriah.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary mengatakan, kegiatan menghadirkan kolaborasi budaya dari berbagai negara ASEAN dan Asia Tenggara, serta dihadiri oleh masyarakat Indonesia.
"Warga Jakarta yang menyaksikan antusias pertunjukan angklung berskala internasional di Kota Tua," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (23/11) malam.
Pada moment syang sama, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim, mengapresiasi terselenggaranya festival budaya berskala dunia ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya memperkuat pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memajukan kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata unggulan.
“Bagus sekali, sudah mendunia. Di sini akar budaya bisa diangkat untuk memajukan Kota Tua, baik dari segi budaya maupun pariwisata, sehingga bisa menarik wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keikutsertaan peserta dari berbagai negara menjadi bukti bahwa angklung mampu menyatukan keberagaman dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap budaya Indonesia.
Firmanudin juga mengenang pengalaman masa kecilnya saat belajar memainkan angklung, yang ia sebut sebagai bagian dari kearifan lokal Nusantara. Ia menekankan bahwa bambu yang dikenal sebagai awi dalam bahasa Sunda dan pring dalam bahasa Jawa selain menjadi material kehidupan sehari-hari, juga memiliki nilai seni tinggi yang diwariskan oleh para leluhur.
“Dengan event ini, budaya bisa terus dipertahankan, sekaligus menarik pariwisata mancanegara ke Jakarta Barat, khususnya ke Kota Tua,” tambahnya.
Festival ini semakin semarak dengan kehadiran peserta dari berbagai daerah di Indonesia serta perwakilan dari Jepang, Afrika, Asia Tengah, dan negara lainnya. Keberagaman tersebut mencerminkan semangat kolaborasi budaya yang menjadi ciri khas World Angklung Festival.
Penyelenggaraan "Symphony of Jakarta Heritage" diharapkan dapat terus memperkuat posisi Kota Tua sebagai pusat kegiatan seni dan budaya internasional, sekaligus menjadi wadah pelestarian warisan budaya bangsa yang membanggakan.
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Barat, Amien Haji, Kepala UPK Kota Tua, Denny Aputra, Camat Taman Sari, Simson dan jajaran lainnya. (Wan)





