Pada awalnya kecamatan ini masuk ke dalam kecamatan Grogol Petamburan. Hingga pada tanggal 18 Desember 1990, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990 yang mengatur pembentukan kecamatan baru di wilayah DKI Jakarta. Kecamatan Palmerah bersama dengan kecamatan Johar Baru di Jakarta Pusat, kecamatan Kalideres, dan kecamatan Kembangan di Jakarta Barat, kecamatan Pancoran, kecamatan Pesanggrahan, dan kecamatan Jagakarsa di Jakarta Selatan, kecamatan Duren Sawit, kecamatan Makasar, kecamatan Cipayung, dan kecamatan Ciracas di Jakarta Timur, dan kecamatan Kelapa Gading dan kecamatan Pademangan di Jakarta Utara dimekarkan dari kecamatan induk yang membawahi wilayah kecamatan tersebut. Kelurahan yang masuk wilayah kecamatan Palmerah antara lain:
Selain itu, PP Nomor 60 Tahun 1990 menetapkan pusat pemerintahan Kecamatan Palmerah berada di Kelurahan Palmerah.
Pembagian administratif
Kecamatan Palmerah terdiri dari 6 kelurahan, yakni:
Batas-batas
Ditahun 2020, penduduk kecamatan ini berjumlah 206.353 jiwa, di mana laki-laki sebanyak 105.506 jiwa dan perempuan sebanyak 100.847 jiwa, dengan kepadatan penduduk 27.477 jiwa/km2.
Kota Jakarta Barat, termasuk di kecamatan Cengkareng, warga berasal dari beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA). Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Barat berasal dari beragam suku dan agama. Didominasi oleh suku Jawa, Betawi dan Sunda, serta banyak juga berasal dari suku Batak, Tionghoa, Minangkabau, Bugis, serta beberapa suku lainnya.
Kemudian dalam hal keagamaan, penduduk kecamatan ini juga cukup beragam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Jakarta Barat tahun 2020 mencatat jumlah pemeluk agama, di mana Islam sebanyak 88,95%, kemudian Kristen 9,57% (Protestan 6,07% dan Katolik 3,50%), Budha 1,22%, Hindu 0,25% dan lainnya 0,01% (Konghucu dan kepercayaan).
Berdasarkan kekuatan modal dasar yang dimiliki Jakarta, isu dan permasalahan yang dihadapi, tantangan nasional, regional, dan global ke depan, pencapaian pembangunan pada periode sebelumnya, serta upaya perwujudan Visi Indonesia Emas 2045, maka visi Jakarta diterjemahkan dalam Visi Pembangunan Jangka Panjang Jakarta Tahun 2025 - 2045 sebagai:
Jakarta Kota Global yang Maju, Berkeadilan, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan.
Dalam upaya mewujudkan Jakarta Kota Global yang Maju, Berkeadilan, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan, 8 Misi Pembangunan Jangka Panjang Jakarta 2025 – 2045 yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut.
Data belum tersedia.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menghadiri peringatan Hari Bermuhammadiyah di Taman Cattleya,...
Baca SelengkapnyaPetugasl gabungan dan jumantik menggelar pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan RW 06 Kelur...
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi...
Baca SelengkapnyaTim Penilai Lomba 10 Program Pokok PKK Propinsi DKI Jakarta melakukan verifikasi lapangan lomba gale...
Baca SelengkapnyaPerangkat kelurahan bersama juru pemantau jentik (Jumantik) dan unsur terkait menggelar pemberantasa...
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat mengapresiasi peran tiga pilar bersama stakehold...
Baca SelengkapnyaSekitar 50 personel gabungan kerja bakti membersihkan kawasan Jalan Budi Raya, tepatnya sisi barat P...
Baca SelengkapnyaUrban Farming Masjid At-Taufiq, Palmerah, Jakarta Barat meraih Juara 2 Lomba Urban Farming yang dise...
Baca SelengkapnyaGerebek pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah RW 01 Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah,...
Baca Selengkapnya