Kelurahan Roa Malaka, yang terletak di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, memiliki sejarah yang menarik mengenai asal-usul namanya. Ada dua pendapat yang beredar mengenai hal ini. Pertama, Roa Malaka berasal dari kata "rawa" dan "pohon malaka" (Phyllanthus emblica), karena daerah ini dulunya berawa-rawa dan pohon malaka tumbuh di dataran rendah. Pendapat kedua, Roa Malaka berasal dari bahasa Portugis "Rua Malaka" yang berarti "Jalan Malaka". Kawasan ini pernah menjadi tempat pemukiman tawanan Portugis di Batavia setelah mereka ditawan oleh Belanda setelah merebut Kota Malaka pada 1641.
Sebelum bernama Roea Malaka, wilayah itu bernama Jonkergracht atau Parit Jongker. Setelah wilayah jajahan Portugis bernama Malaka, VOC menangkap mantan gubernur Malaka Portugis Dom Luiz Martin de Souza Chichorro dan membawanya ke Batavia bersama istrinya Dona Maria da Silva, dan sejumlah tawanan Portugis.
VOC memukimkan Dom Luiz Martin de Souza Chichorro, istri, dan tawanan lainnya di Jonkergract. Saat itu, Jongkergracht adalah parit tanpa suplai air memadai, dangkal dan tak sehat. VOC menguruk parit itu dan mengubahnya menjadi jalan. Sesuai karakteristik wilayah, jalan itu diberi nama Roea Malaka.
Roea adalah kata dalam Bahasa Portugis yang artinya jalan. Malaka adalah tempat asal penduduk yang menghuni kedua sisi jalan dan wilayah sekitarnya. Seiring waktu, populasi orang-orang Malaka di Roea Malaka membludak. VOC memindahkan sebagian dari mereka ke Gang Malakka, yang kemudian diubah menjadi Malakkastraat atau Jalan Malaka.
Tidak diketahui sampai kapan Dom Luiz Martin de Souza Chichorro menetap di Roa Malaka. Yang pasti, orang-orang keturunan Melayu-Portugis yang tinggal di Roea Malaka dipindahkan ke rawa-rawa habitat nyamuk yang kini bernama Kampung Tugu.
Mereka, keturunan Portugis itu, disebut Creole atau Papia. Di Kampung Tugu mereka menyebut diri Papia Tugu, untuk membedakan dengan Papia Kristang, kerabat mereka yang tinggal di Malaka sampai saat ini.
Kelurahan Roa Malaka yang beralamat di Jl. Tiang Bendera V No 36 Rt. 004/03 merupakan salah satu Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Tambora dengan luas wilayah ± 53,1 Ha
Adapun batas wilayah Kelurahan Roa Malaka sebagai berikut :
Kec. Penjaringan Kota Adm. Jakarta Utara
Kec. Tamansari Kota Adm. Jakarta Barat
Kec. Tambora Kota Adm. Jakarta Barat
Kec. Tambora Kota Adm. Jakarta Barat
Kelurahan Roa Malaka salah satu wilayah di Kecamatan Tambora Kota Administrasi Jakarta Barat, terbagi dalam 3 Rukun Warga (RW) dan 27 Rukun Tetangga (RT), dengan jumlah penduduk sebanyak 3.775 jiwa
Jumlah KK Laki-Laki : 1.849 jiwa
Jumlah KK Perempuan : 1.926 jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 1.443 Jiwa
Jumlah Laki-Laki : 1.001 jiwa
Jumlah Perempuan : 442 jiwa
Jumlah WKTP : 3.179 Jiwa
Jumlah Laki-Laki : 1.541 JIwa
Jumlah Perempuan : 1.638 Jiwa
(Sumber data: Kasatgas Dukcapil Roa Malaka per 2024)
Dalam mendukung Visi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tertuang dalam RPJMD 2017-2022 yaitu Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.
Visi dari Kelurahan Roa Malaka adalah Roa Malaka Wilayah yang tertata rapi serta menjadikan lingkungan yang layak huni dan manusiawi, masyarakat yang berbudaya, terwujudnya Pemerintahan yang efektif dan berorientasi pada pelayanan publik.
Sedangkan Misi dari Kelurahan Roa Malaka adalah :
1. Mewujudkan Roa Malaka sebagai wilayah modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
2. Melaksanakan pelayanan masyarakat secara prima;
3. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara wilayah;
4. Membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat;
5. Menciptakan situasi yang aman, tertib dan kondusif.
Wilayah Roa Malaka memiliki potensi sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan budaya, karena dulunya merupakan pemukiman tawanan Portugis di Batavia. Selain itu, Roa Malaka juga memiliki potensi dalam hal perbaikan lingkungan, seperti penataan kawasan di Wilayah Kelurahan Roa Malaka.
Selain kedua potensi tersebut, Roa Malaka juga memiliki potensi lain seperti:
Pariwisata: Bangunan tua / cagar budaya yang berada di wilayah Kelurahan Roa Malaka dan Jembatan Kota Intan sebagai salah satu objek wisata..
Ekonomi: Penataan taman dan pembangunan infrastruktur lainnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, seperti peningkatan bisnis kuliner, transportasi, ritel, Ruko-ruko & Pasar Pagi yang berada di kawasan Kelurahan Roa Malaka dan banyaknya Bank Negeri maupun Swasta yang berada di wilayah Kelurahan Roa Malaka
Sosial: Roa Malaka dapat menjadi contoh bagi kelurahan lain dalam hal pengelolaan lingkungan, perbaikan infrastruktur, dan pengembangan potensi daerah.
Budaya : Perayaan Tahun Baru China (Imlek) yang dirayakan warga sebagai tanda adanya toleransi beragama di wilayah Kelurahan Roa Malaka.
Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat melaksanakan kegiatan Jumat Menanam deng...
Baca SelengkapnyaSuku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudis Parekraf) Jakarta Barat mengadakan kegiatan bimbing...
Baca SelengkapnyaMenjelang tahun ajaran baru 2024/2025, para pembeli memadati Pasar Asemka, di wilayah Kelurahan Roa...
Baca SelengkapnyaKelurahan Roa Malaka Kecamatan Tambora Jakarta Barat melakukan penataan taman di Jalan Perniagaan Ti...
Baca SelengkapnyaSatuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat menggelar patroli antisipasi gangguan Tramtibum...
Baca SelengkapnyaLurah Roa Malaka, Dewanto Catur Prasetyo memonitor pelaksanaan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di RW 0...
Baca SelengkapnyaPuluhan personel gabungan mengevakuasi sebuah pohon tumbang di Jalan Perniagaan Barat, RT 01/02 Kelu...
Baca SelengkapnyaVaksinasi Covid-19 di wilayah Kelurahan Roa Malaka Kecamatan Tambora dan Kelurahan Jati Pulo Kecamat...
Baca SelengkapnyaJajaran Kelurahan Glodok Kecamatan Tamansari melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Jalan Panc...
Baca Selengkapnya