Kelompok Tani (Poktan) GSG 07 panen labu madu dan sayur mayur dari lahan pertanian perkotaan atau urban farming di Kampung Salo, RT 04/07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, Jumat (26/6).
Selain labu madu, Poktan juga panen kangkung dan bayam. Panen dihadiri Camat Kembangan, Joko Mulyono, Wakil Camat, Imron, jajaran Sudis Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakbar, aparat wilayah, kader PKK dan pengurus/ketua RT-RW setempat.
Camat Kembangan, Joko Mulyono, mengapresiasi hasil pertanian di lingkungan tersebut. “Panen kali ini luar biasa. Ada labu madu, bentuknya bagus dan rasanya juga enak. Kalau untuk labu, baru panen sekali ini. Tapi untuk bayam dan kangkung sudah sering,†ujarnya. Ia pun meminta Sudis KPKP Jakbar terus mendampingi Poktan di wilayah tersebut.
Menurutnya, pertanian perkotaan di RW 07 Kembangan Utara menjadi percontohan bagi kelurahan lain di wilayahnya. “Ini jadi prototype untuk kelurahan lain yang di wilayahnya ada lahan tidur atau kosong dan belum dimanfaatkan. Lahan di RW 07 ini milik developer yang belum dimanfaatkan. Jadi, digunakan sementara oleh warga untuk bertani. Mudah-mudahan bisa terus dimanfaatkan,†kata Joko.
Sementara Kasudis KPKP Jakbar, Iwan Indriyanto, menjelaskan proses penanaman hingga dipanen membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Hasil panen kali ini akan dijadikan bahan olahan pertanian untuk dikonsumsi sendiri oleh kelompok tani seperti puding, selai makanan dan lainnya.
"Untuk hari ini merupakan panen perdana labu madu. Ada 52 buah atau sekitar 80 kilogram. Sedangkan kangkung 30 kg dan bayam 20 kilogram," sebutnya. Diungkapkan, pihaknya akan melakukan uji coba laboratorium untuk mengecek hasil pertanian dari lokasi tersebut untuk mengetahui apakah mengandung pestisida atau tidak.
Selanjutnya hasil produksi secara berkelanjutan agar produk pertanian bisa masuk pasar swalayan. "Untuk memastikan produk pertanian di sini tidak mengandung pestisida dan sehingga aman dikonsumsi, kami juga akan melakukan uji lab,†katanya. (Aji)
20 Mei 2024