Sebanyak 78 pelajar dan guru di Jakarta Barat mengikuti sosialisasi keamanan pangan sekolah/madrasah yang diadakan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, di Ruang Rasamala 3, Aston Kartika Grogol Hotel & Pusat Konfrensi, Jalan Kyai Tapa, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Kamis (16/5).
Kepala BPOM Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, menyebut peserta yang ikut kegiatan tersebut sebanyak 78 orang dari pelajar dan guru pendamping. Peserta berasal dari 21 sekolah dan lima madrasah di wilayah Jakarta Barat mulai tingkat SD, SMP, dan SMA negeri-swasta.
"Sosialisasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan program intervensi keamanan pangan jajanan yang dikonsumsi anak usia sekolah dan madrasah sebagai tahap awal untuk meningkatkan pengetahuan keamanan pangan pada komunitas sekolah melalui pengenalan pangan aman," jelas Sofiyani.
Lebih lanjut dijelaskan, sesuai UU No 18 Tahun 2012 tentang pangan, untuk pemenuhan konsumsi pangan yang aman bergizi perlu dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
“Oleh karena itu perlu dilaksanakan program intervensi keamanan pangan dengan konsep pemberdayaan masyarakat agar dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pangan yang aman dan bergizi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, sambung Sofiyani, narasumber dari ASN BPOM di Jakarta menyampaikan materi tentang pengenalan bahaya keamanan pangan, mengenal dan memilih pangan aman, tips komsumsi pangan aman dengan mempehatikan informasi nilai gizi dan cek KLIK dan lainnya.
Kegiatan juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab. "Dengan sosialisasi program intervensi pangan jajanan anak sekolah aman diharapkan membentuk SDM yang berkualitas di lingkungan sekolah dalam menyediakan pangan yang akan dikonsumsi komunitas sekolah dalam kondisi aman, bermutu dan bergizi," pungkasnya.
Sementara itu, Fidela FA (14) pelajar Kelas VIII SMPN 45 Cengkareng, menyambut baik kegiatan tersebut yang disampaikan para narasumber dengan singkat, jelas dan tidak bertele-tele. Selain itu, pengetahuan yang didapat bisa disampaikan kepada teman-teman, komunitas dan lainnya.
"Sosialisasi ini sangat berguna hingga murid dan guru, jadi lebih tahu perihal makanan yang aman dan sehat untuk dikomsumsi salah satunya makanan yang dijual di kantin sekolah,” tuturnya. (Aji)