Tim Penggerak (TP) PKK Jakarta Barat menggelar pengajian sekaligus memperingati bulan Muharram yang berlangsung di Ruang Ali Sadikin, Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin (14/8).
Kegiatan ini diisi dengan pemberian santunan anak yatim dan ceramah agama oleh Ustadz Wijayanto Da'i Kondang asal Yogyakarta yang juga Dewan Juri AKSI (Akademi Sahur Indonesia) pada salah satu stasiun tv swasta.
Membuka kegiatan pengajian rutin PKK, Wali kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, mengapresiasi kegiatan pengajian rutin PKK Jakarta Barat, sekaligus memperingati bulan Muharram. Ia menyebut bahwa bulan Muharram adalah bulan yang suci. Bulan dimana Allah SWT melipatgandakan pahala.
"Untuk itu marilah kita rayakan bulan Muharram dengan sebanyak-banyaknya dengan berbuat kebaikan. Karena kebaikan yang kita lakukan di dunia, Insya Allah mendapatkan kebaikan di akhirat nanti," tutur Uus Kuswanto.
Sementara itu, Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lisniawati mengatakan, tema yang diambil dalam peringatan bulan Muharram adalah "Melalui Momentum Bulan Muharram Kita Raih Kebahagian Dunia dan Akherat,". Menurutnya, banyak cara untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Satu diantaranya dengan menyantuni anak yatim.
"Pada kegiatan ini, kami menyantuni anak yatim sebanyak 200 anak yatim yang ada di wilayah Jakarta Barat. Semoga Allah SWT meridhoi dan berkahi kegiatan ini," tuturnya.
Untuk lebih gamblangnya, terkait tema tersebut, lanjut Lisniawati, bisa mendengarkan lebih jelas melalui tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Wijayanto.
"Terimakasih kepada ketua panitia, PKK Kecamatan Palmerah dan Kebon Jeruk, Baznas Bazis jakbar, Bank DKI, UKPD Terrkat yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini," tambahnya.
Untuk informasi, kegiatan pengajian disertai peringatan bulan Muharram diisi dengan pemberian santunan anak yatim, hiburan musik gambus dan sholawat, serta diakhiri dengan tausiah/ceramah agama oleh Ustadz Wijayanto, Da'i Kondang asal Yogyakarta yang juga Dewan Juri AKSI (Akademi Sahur Indonesia). Acara juga turut diramaikan dengan stand- stand UKM binaan. (why)