Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat kembali menggelar program Security Awareness (Secaw) dengan fokus pada isu cyber sosial di Studio Batik, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (18/9).
Menghadirkan narasumber Manggala Informatika Ahli Muda Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah SSBN, Melita Irmasari. Secaw edisi kali ini mengangkat tema “Cerdas Hadapi Hoax, Bijak di Dunia Maya”.
Kepala Seksi Aplikasi Siber dan Statistik Sudin Kominfotik Jakarta Barat, Nur Izzuddin, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk menyoroti fenomena maraknya hoaks di ruang digital.
“Kalau sebelumnya kita lebih banyak membahas soal cyber teknis, kali ini kita angkat sisi cyber sosial karena di kondisi nyata, terutama di Indonesia, hoaks terus bermunculan. Mulai dari masa pemilu, pilkada, hingga aksi demonstrasi besar, hoaks selalu ada dan berpotensi memecah belah masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, hoaks tidak hanya berdampak pada hubungan sosial di lingkup keluarga maupun lingkungan sekitar, tetapi juga bisa menjadi ancaman bagi bangsa dan negara. Oleh Karena itu, Sudin Kominfotik Jakarta Barat menghadirkan inovasi berupa Dashboard Security Awareness.
Melalui dashboard ini, masyarakat dapat memperoleh informasi seputar keamanan siber serta mengukur tingkat kesadaran mereka, baik di aspek cyber teknis maupun cyber sosial.
“Dengan dashboard ini, masyarakat bisa tahu di mana letak kelemahan mereka. Kalau lemahnya di cyber sosial, bisa langsung terlihat dan bisa dilakukan perbaikan,” jelasnya.
Selain itu, warga juga dapat memanfaatkan kanal pengecekan hoaks yang disediakan Pemprov DKI Jakarta yaitu Jala Hoaks, maupun aplikasi nasional dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Pihaknya berharap, melalui kegiatan ini masyarakat semakin bijak dalam menyikapi arus informasi.
“Pertama, masyarakat bisa membedakan mana informasi benar dan mana hoaks. Kedua, tidak ikut menyebarkan hoaks. Dan yang ketiga, kalau bisa, melaporkan ke platform yang tersedia agar bisa ditangani secara khusus oleh pemerintah,” pungkasnya.
Menanggapi peran generasi muda dalam memerangi hoaks, narasumber Melita Irmasari, menekankan pentingnya meningkatkan literasi digital.
“Untuk anak muda, sebaiknya perbanyak literasi digital, jangan hanya dari satu sumber, tapi banyak sumber. Ada Berita Edukasi Siber Terkini (BST) atau literasi digital dari Komdigi yang materinya sangat bagus untuk dipelajari,” katanya.
Ia menambahkan, anak muda bisa memanfaatkan aplikasi Dashboard Security Awareness yang dikembangkan Sudin Kominfotik Jakarta Barat untuk mengukur tingkat kesadaran pribadi sekaligus menyebarkannya ke teman-teman.
“Di situ ada konten edukatif hingga pengembangan diri agar tidak hanya terhindar dari hoaks, tapi juga dari kejahatan siber karena hoaks itu sering jadi pintu masuk ke tindak kejahatan digital lain, seperti phishing atau pencurian data,” ungkapnya. (Lam)