Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, terus berinovasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Pada Rabu, 10 September 2025. Tim verifikator dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penilaian langsung di RW 08. Kawasan ini dinilai berpotensi menjadi “Kampung Iklim” percontohan berkat partisipasi aktif warganya dalam mengelola lingkungan secara mandiri.
Program Kampung Iklim (PROKLIM) merupakan program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Di tengah upaya Jakarta menjadi kota global yang hijau, inisiatif seperti urban farming (pertanian perkotaan) menjadi sangat penting untuk menciptakan ketahanan pangan di tingkat komunitas. Berbagai inovasi telah dilakukan di RW 08, mulai dari budidaya tanaman hidroponik, pemanenan ikan nila, hingga pengelolaan sampah mandiri.
Beni Kurniawan, Ketua RW 08, menjelaskan bahwa PROKLIM memiliki tiga aspek utama yang dinilai: adaptasi, mitigasi, dan kelembagaan. Aspek adaptasi meliputi upaya pengelolaan lingkungan seperti bank sampah dan biopori. Sementara itu, mitigasi berfokus pada ketahanan pangan, di mana warga menanam berbagai jenis tanaman seperti pakcoy, jahe merah, dan kunyit, serta memanen ikan nila. “Jika terjadi keadaan bencana seperti pada zaman covid dulu, tanaman dan ikan yang sudah dipanen ini dapat dimanfaatkan untuk menjaga ketahanan pangan,” ujar Beni.
Partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan program ini. Tim verifikator tidak hanya menilai, tetapi juga memberikan pembinaan langsung kepada warga. Di area yang dijuluki “spot central,” verifikator melihat berbagai kegiatan, termasuk budidaya tanaman obat keluarga (TOGA), penampungan air hujan, dan inovasi pengolahan hasil panen menjadi minuman.
Beni berharap, dengan adanya verifikasi ini, program-program yang telah berjalan dapat terus disempurnakan. “Harapan saya, semua yang berpartisipasi bisa lebih profesional untuk memasuki bidang bisnis dan kiranya program ini dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan,” tutup Beni, menekankan pentingnya keberlanjutan program untuk kesejahteraan warga dan pencapaian target lingkungan Jakarta.