Aparatur Kelurahan Kota Bambu Selatan (KBS) melakukan panen sebanyak 38 kilogram yaitu terdiri dari 31 kg ikan nila dan 7 kg sayur pakcoy di lokasi program urban farming, Jalan Tali RT 005 RW 08, Kota Bambu Selatan (KBS), Palmerah, Rabu (3/9).
Sekretaris Kelurahan Kota Bambu Selatan (KBS), Kalam Sudin mengatakan, kegiatan panen sayur pakcoy dengan sistem hidroponik dan ikan nila dengan pembudidayaan sistem biofloc dilakukan pada areal urban farming di pekarangan rumah Ketua RW 08 Kota Bambu Selatan, Benny.
Panen pakcoy dan ikan nila melibatkan sejumlah unsur, mulai dari aparatur sipil negara (ASN) Kelurahan KBS, pengurus PKK, LMK, FKDM dan pengurus RT RW 08 Kelurahan KBS.
"Hasil panennya cukup lumayan, yakni 31 kilo ikan nila dan 7 kg sayur pakcoy," ujarnya.
Kalam melanjutkan, panen ikan nila dan pakcoy dijual pada masyarakat sekitar. Hasil penjualannya digunakan untuk membeli pakan ikan, listrik, benih ikan dan sebagainya.
"Sebelum panen, warga sudah lebih dulu pesen. Kemudian, uang hasil panen digunakan untuk membeli pakan ikan, bayar listrik, dan pembelian bibit/benih," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Kalam Sudin terus mensosialisasikan konsep urban farming dengan memanfaatkan lahan terbatas.
"Konsep urban farming dalam rangka ketahanan pangan dengan tujuan menekan laju inflasi, mengurangi ketergantungan pangan dari luar kota, dan menciptakan peluang ekonomi baru," tambahnya.
Sementara itu, Ketua RW 08 Kota Bambu Selatan, Benny menuturkan bahwa kegiatan panen sayur dan ikan dilakukan dalam rangka memperluas pangsa pasar serta memberdayakan masyarakat melalui konsep urban farming.
"Seperti membuat industri sekuler, agar terus berkembang. Tak hanya masyarakat, tapi nantinya menyasar pada pelaku-pelaku usaha rumah makan. Sekaligus, menganalisis permintaan pasar dengan tujuan menjaga ketahanan pangan," jelasnya.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan, panen ikan lele dan sayur pakcoy dilakukan di areal pekarangan rumahnya, seluas kurang lebih 80 meter. Di area tersebut terdapat dua jenis konsep pertanian kota (urban farming) yakni budidaya tanaman sayuran dengan metode hidroponik dan ikan nila serta mujair dengan sistem biofloc.
"Kalau tanaman hidroponik dan jahe merah dikelola oleh ibu PKK kelurahan dan RW. Sedangkan budidaya ikan dikelola oleh pengurus RT dan karang taruna. Ada dua kolam ikan dengan sistem biofloc," tambahnya. (why)