Wali kota Jakarta Barat Uus Kuswanto memanen padi dan buah alpukat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kembangan, Jalan Kembangan Raya No 76, Kelurahan Kembangan Utara, Jumat (12/3) pagi.
Panen dilakukan bersama Ketua TP PKK Jakarta Barat Lisniawati Uus, Asekbang Fredy Setiawan, Camat Kembangan Joko Mulyono, Kasudis Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakbar Iwan Indriyanto, jajaran Dinas KPKP DKI dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Pada kesempatan tersebut Wali Kota dan Ketua PKK Jakbar juga memasang perangkap lalat buah di pohon jambu Jamaika.
Uus mengapresiasi panen padi dan alpukat serta pengelolaan lahan pertanian dengan berbagai jenis tanaman produktif, buah-buahan, tanaman obat keluarga (toga), sayuran hingga kolam ikan, di area BPP Kembangan. Ia berharap proses mulai dari penanaman bibit, pemeliharaan hingga panen bisa diedukasi kepada masyarakat dan peserta diidik.
“Ini merupakan salah satu bentuk edukasi bagi masyarakat khususnya di Jakarta Barat. Mudah-mudahan yang ada di sini nantinya bisa diajarkan pada peserta didik, anak-anak sekolah TK hingga SLTA. BPP Kembangan ini bisa jadi salah satu laboratorium bagi anak-anak didik untuk bisa belajar, bagaimana melihat saat mulai dari penenanaman, pemeliharaan hingga panen. Sehingga ini akan sangat bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan,†jelas Uus.
“Harapannya, nanti ke depan BPP Kembangan ini keberadaannya benar-benar bisa bermanfaat bagi warga Jakarta Barat terutam untuk peningkatan edukasi terkait pengelolaan pertanian di Jakarta Barat, mengingat sangat sulit mencari lahan seperti di sini.â€
Sementara itu Kasudis KPKP Jakarta Barat Iwan Indriyanto menjelaskan lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman padi seluas 400 meter persegi dari luas total area BPP Kembangan sekitar 2,2 hektare. “Hasil panen kali ini sekitar 200 kilogram GKP (gabah kering penen), ini yang kedua. Tahun lalu hasil panennya sekitar 70 kilogram beras,†sebutnya.
Adapun padi yang dipanen adalah varieties Nutri Zink. “Di dalamnya ada kandungan zink, yakni untuk melengkapi bagi masyarakat yang mengonsumsi untuk mempercepat penurunan stunting. Intinya mengenalkan, mengedukasi, ini padi yang untuk stunting. Kalau untuk prodyuksi kita berharap di Jakarta Barat masih ada lahan lahan padi, pertanian di Pegadungan, Kalideres maupun Semanan. Nanti benihnya kita tanam di lokasi tersebut,†katanya.
Sedang buah alpukat yang dipanen adalah Alpukat Cempedak. Menurutnya jenis tersebut khas Jakarta. Sebelumnya hasil panen sekitar 80 kilogram. “Jadi kita mempertahankan varieties asli Jakarta. Contoh, ini alpukat asli Jakarta loh. Rasanya kayak makan mentega, ngupasnya kayak mau buka kulit pisang, itu kelebihannya,†pungkas Iwan. (Aji)
20 Mei 2024