Kegembiraan tersirat dari raut wajah Delisapitaloka (23) warga kolong tol yang direlokasi ke Rusun Lokbin Rawa Buaya. Ia terlihat begitu senang bisa menempati hunian yang layak dengan fasilitas memadai.
"Terimakasih buat pemerintah daerah DKI Jakarta dan Pemkot Jakbar yang telah memindahkannya ke tempat yang lebih layak," tuturnya, saat ditemui di unit barunya di Tower D, lantai 15 nomor 11 Rusun Lokbin Rawa Buaya, Senin (2/12).
Ia pun membanding-bandingkan, bahwa hidup di rumah susun lebih nyaman ketimbang tinggal di kolong tol.
“Saya bahagia dan senang tinggal di sini karena tempatnya jauh lebih layak dibanding di kolong tol,” ujar janda dua anak yang mengaku sudah 23 tahun tinggal di kolong tol.
Kini, Delisapitaloka bersama dua anaknya serta 1 anak tiri tinggal di unit rusun type 36 dengan memiliki dua kamar, ruang tamu dan kamar mandi. Ia juga mendapatkan fasilitas gratis selama 6 bulan menempati hunian tersebut.
Meski telah mendapatkan hunian yang layak, Delisapitaloka tak mau tinggal diam. Support dan bantuan yang diberikan Pemerintah DKI Jakarta ini menjadi motivasinya untuk bangkit dan menata kembali kehidupan.
"Saya bekerja sambilan sebagai ojek online. Hasil dari ojek ini untuk menghidupi keluarga. Kalau itu nanti tak mencukupi, saya akan dagang kopi dan mie instant atau apapun usahanya demi menafkahi anak-anak," harapnya.
Setali tiga uang, keinginan Maya (50) dan keluarganya untuk bisa mendapatkan hunian yang layak dan nyaman akhirnya terwujud. Kini, Maya bisa tidur nyenyak dan aman di Tower C lantai 7 nomor 7 Rusun Lokbin Rawa Buaya, Cengkareng.
"Saya dan keluarga sudah tiga hari ini tinggal di rusun dan kami betah dan senang," ujar Maya, Senin (2/12).
Rasa bahagia yang tak disangka itu akhirnya bisa diwujudkan setelah Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman RI merelokasi warga kolong tol Jalan Inspeksi BKB Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan.
Maya mengaku tinggal di kolong tol selama 9 tahun. Ia diajak temannya karena tak mampu membayar uang sewa kontrakan. Sementara suami Maya, Nasim (55) bekerja sebagai montir motor. Selama tinggal di kolong tol, Maya dan keluarga tidur beralaskan kardus. Dindingnya hanya ditempeli triplek yang ditopang kayu. Sementara atapnya beton jalan tol.
"Saya cuma modal beli triplek kayu untuk bangun tempat tinggal di kolong tol," ceritanya.
Kini, Maya dan keluarga telah menempati hunian yang nyaman dan bersih. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Presiden Prabowo dan Pemda DKI Jakarta atas pemberian tempat tinggal.
"Saya tidak menyangka bisa tinggal di rusun yang nyaman dan bersih. Dan saya juga ucapkan terimakasih pada pemerintah sebab semua difasilitasi dan dibantu dari angkut barang barang, gratis sewa selama enam bulan, sekolah anak diakomodir dan banyak bantuan lainnya," tambahnya. (why)