Kader Dasawisma Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat membuka pelatihan kelas seni dan budaya bagi penyandang disabilitas. Kegiatan sebagai bentuk kepedulian tehadap penyandang disabilitas tersebut saat ini telah diikuti sebanyak 70 murid.
Dwi Hidayatun (46), kader Dasawisma Rawa Buaya, mengungkapkan ia mulai peduli pada anak-anak penyandang disabilitas karena dirinya dahulu merasakan sendiri kedua anaknya yang juga penyandang disablitas dan mengalami kesulitan dalam mencari ruang yang tepat untuk berkegiatan.
"Kadang-kadang sedih melihat mereka hanya di rumah, tidak ada aktivitas dan kadang suka dikucilkan oleh teman-teman sebayanya," tutur Dwi, Rabu (3/12).
Lebih lanjut diungkapkan Dwi, dibuka sejak tujuh tahun lalu, kini Yayasan Bina Insani Winsar miliknya sudah memiliki 70 lebih murid usia tiga hingga 34 tahun penyandang disablitas dari berbagai kelainan diagnosa atau kelainan langka.
Dwi menyebut untuk pelatihan anak-anak dilakukan melalui kegiatan seni-menari, melukis dan berbagai aktivitas budaya lainnya terjadwal pada Rabu, pukul 09.00-12.00 WIB dan Sabtu pukul 15.00-17.00 WIB. Adapun tenaga pengajar sebanyak 15 orang dari warga dan kader lingkungan.
"Para pengajar tersebut ada yang mengajar baca, tulis dan berhitung (Calistung), mengaji, menari, melukis dan lain sebagainya. Mereka tidak dibayar, semua atas dasar kepedulian terhadap penyandang disabilitas," jelas Dwi.
Untuk menjalankan aktifitas kegiatan Dwi bersyukur mendapatkan tempat bagus di RPTRA Cabe Rawit. Kegiatan dialihkan ke sekretariat RW 04 jika kondisi hujan atau RPTRA ada kegiatan padat.
"Saya yakin dengan mereka diajak belajar seperti ini, membuat mereka lebih percaya diri dan merasa dihargai. Kami ingin mereka punya kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya," tuturnya.
Ke depan diharapkan semakin banyak pihak mendukung agar anak-anak disabilitas bisa terus tumbuh, berkarya dan punya masa depan yang cerah.
"Kami juga berharap bisa difasilitasi Posyandu Disabilitas di wilayah kami sehingga anak-anak yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah dan terjangkau," pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Rawa Buaya Junaidi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Dwi dan rekan-rekan yang telah memberikan akses pembelajaran non-formal kepada para penyandang disabilitas, baik itu warga Rawa Buaya maupun warga lainnya di Jakarta Barat.
"Apalagi mereka sudah tampil dalam pentas seni di beberapa instansi pemerintah, tentunya sangat bagus sekali dan harus dikembangkan terus," ujar Junaidi. (Aji)





