Suku Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Sudis Kominfotik) Jakarta Barat kembali menyosialisasikan Security Awareness dengan mengusung tema 'Aman Menggunakan Smartphone dari Serangan Siber' secara online di Studio BATIK kantor Wali Kota Jakbar, Jumat (22/3).
Diikuti 350 peserta dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum. Menghadirkan narasumber Praktisi Keamanan Siber, Restia Moegiono yang dipandu moderator, Afgan Halimi dari Seksi Astik Sudis Kominfotik Jakarta Barat.
Kepala Seksi Aplikasi, Siber dan Statistik (Astik) Sudis Kominfotik Jakbar, Nur Izzuddin mengatakan, sesuai dengan tema yang diusung, tujuan kegiatan ini dilaksanakan supaya masyarakat dapat menyadari, mencegah dan mengantisipasi ancaman-ancaman keamanan siber yang muncul pada penggunaan smartphone.
"Kami berharap masyarakat bisa menggunakan smartphone dengan bijak sehingga tidak ada gangguan keamanan siber yang merugikan penggunannya," katanya usai sosialisasi Security Awareness.
Dikatakannya, setelah menyimak materi sosialisasi yang dsampakan narasumber mulai penggunaan smartphone aman dan menghadapi serangan hacker, diharapkan masyarakat makin waspada dalam menggunakan smartphone karena sekarang sudah menjadi kebutuhan esensial.
"Nantinya masyarakat lebih hati-hati menggunakan smartphone. Kami berharap masyarakat makin bijaksana dalam menggunakan smartphone," ujarnya.
Sementara itu, narasumber Praktisi Keamanan Siber, Restia Moegiono menjelaskan terkait penggunaan perangkat lunak smartphone yang terkena hack sehingga masyarakat akan lebih memahami aplikasi yang berada dalam genggaman.
"Kita mesti mengenali aplikasi smartphone sendiri, dengan adanya baterai cepat habis, adanya aplikasi baru supaya waspada dengan smartphone sendiri," jelasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk waspada terhadap serangan siber yang bisa terjadi, dan hati-hati dengan serangan phising yang bisa membobol akun.
"Mudah mudahan masyarakat makin memahami penggunaan smartphone yang mudah dihack. Kita harus melindungi orang terdekat, dengan adanya kebocoran data dan mesti mengetahui kalau ada serangan siber," ungkapnya. (Izu)