Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta Barat bersama Kecamatan Kembangan menggelar Focus Group Discussion (FGD) pembentukan Kampung Kerukunan di aula Kantor Kelurahan Kembangan Selatan. Selasa (9/12).
Kegiatan diskusi mengangkat tema 'Menjaga Ketertiban, Keamanan dan Kerukunan di Wilayah Kembangan Selatan' turut dihadiri perwakilan FKUB Jakbar H.M. Dahlan beserta jajaran, FKMD, perwakilan tokoh-tokoh agama, Karang Taruna, perwakilan RT/RW dan unsur kader maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.
Sekretaris Camat Kembangan, Sahar Mildino mengatakan dirinya mempunyai pengalaman dan latar belakang keluarga multi agama dan kultur, sehingga dirinya menyambut baik pembentukan kampung kerukunan di wilayah Kembangan Selatan.
"Pengalaman kami sangat dekat dengan implementasi kerukunan antar multi sara, mewakili pemerintah Kecamatan Kembangan, kami menyambut baik dan mendukung rencana pembentukan kampung kerukunan ini. Kami berpesan juga kerukunan dapat diketuktularkan dari kita menjaga kerukunan dalam keluarga kita masing-masing," tuturnya.
Di tempat yang sama, Lurah Kembangan Selatan, Reza Febrian menjelaskan bahwa negra telah menjamin setiap agama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama masing-masing.
"Hal ini dilindungi UUD 1945 dan prinsip-prinsip nilai Pancasila. Kami mendukung ide pembentukan kampung kerukunan di Kembangan Selatan," ujarnya.
Kegiatan menghadirkan narasumber antara lain Binmas Polres Metro Jakbar, AKP Arso Mawadi dan tokoh Katolik sekaligus mantan ketua pilot project kampung kerukunan Taman Bojong Indah Rawa Buaya, Hardi Solaiman.
Forum diskusi memilih ketua pengurus kampung kerukunan Kelurahan Kembangan Selatan terpilihlah Hardi Solaiman, tokoh agama Katolik Jakarta Barat yang pernah menjabat ketua kampung kerukunan Rawa Buaya, kemudian dipercayakan untuk membentuk dan menentukan tim formatur dan melengkapi struktur pengurus organisasi kampung Kerukunan Kembangan Selatan. (Hfz)






