Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menindaklanjuti Insekda DKI Jakarta nomor e-0005 tahun 2024 tentang pelaksanaan Forum Perangkat Daerah/Lintas perangkat daerah dalam rangka pembahasan rancangan rencana kerja perangkat daerah tahun 2025
Forum dipimpin Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto yang diikuti para kepala Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Jakbar di Ruang Pola Kantor Wali Kota, Jumat (8/3).
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto pada arahannya mengatakan DKI Jakarta memasuki fase baru karena Jakarta bukan lagi Ibu Kota Negara, Jakarta akan menuju menuju kota global berskala nasional.
Sebagai Kota Global, dikatakan Indra tentu ada peningkatan kualitas lingkungan dan infrastruktur kota, peningkatan kesejahteraan masyarakat, akselerasi pertumbuhan ekonomi dan tata kelola pemerintahan yang adaptif.
"Saat ini yang kita butuhkan sarana dan prasarana karena ada gedung pemerintahan kelurahan yang sudah 25 tahun lalu, perlu ada penghapusan dan penataan kembali," katanya,
Dijelaskan Indra, pada penyusunan rancanfan kerja tahun 2025 sesuai dengan rencana prmbangunan daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2023-2026. Hal tersebut sesuai dengan renstra PD Kota Jakarta Barat dan mengusung 4 fokus prioritas pembangunan DKI Jakarta tahun 2025.
"Pada tahun 2025 ini kita mencoba langkah maju, saat ini yang mendesak adalah gudang kantor Wali Kota Jakarta Barat. Kita banyak lahan yang bisa dimanfaatkan karena banyak barang tidak dipakai tidak bisa dihapuskan karena menunggu proses. Saya minta Kabag Umum memprogramkan untuk pembangunan gudang," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sub Kelompok 3 Bidang Pemerintahan Bapeda DKI Jakarta, Moh Salman Akbar mengungkapkan, forum ini adalah mandaroti forum antara perangkat daerah dengan Suku Dinas terkait.
"Terkait kondisi makro ekonomi karena ada kemampuan fiskal DKI Jakarta, faktor kondisi ekonomi global belum stabil akan mempengaruhi ekonomi nasional, dan pertumbuhan Jakarta masih relatif stagnan," tuturnya.
Ditambahkan Salman, terkait porsi ekonomi akan mempengaruhi postur APBD DKI Jakarta, karena memang mulai meningkat namun APBD DKI Jakarta mengalami penurunan dari 82 triliun hingga 79 triliun.
"Mudah-mudahan pada tahun 2024 ini mulai meningkat lagi," pungkasnya. (Izu)