Tim kesehatan Puskesmas Kecamatan Kembangan memberikan sosialisasi stunting di Posyandu Melati RT 001 RW 01 Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (18/4).
Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini mengatakan bahwa pihaknya dibantu kader dan anggota PKK melakukan kegiatan pemantauan tumbuhkembang balita di Posyandu Melati RT 001 RW 01 Kelurahan Joglo, Jakarta Barat. Kegiatan diisi dengan penimbangan berat dan tinggi badan, penyuluhan serta pemberian makanan tambahan (PMT) balita, kegiatan posyandu juga diisi dengan sosialisasi tentang stunting.
"Untuk sosialisasi stunting, kami sampaikan dengan bahasa sederhana, yakni stunting itu kerdil atau pendek. Tolok ukur stunting adalah tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya," ujarnya.
Sosialisasi stunting, lanjut Rosvita Nur Aini, diberikan agar para ibu yang memantau tumbuhkembang anaknya bisa memahami sekaligus melakukan pencegahan. Pihaknya juga memviralkan makanan tinggi protein.
"Salah satu poin penting di Posyandu ini adalah pemberian makanan tambahan. PMT kita tekankan pada pemberian makanan tinggi protein," pungkasnya
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bailita di Posyandu Melati meliputi telur rebus, bubur jagung dan buah pisang. Makanan ini memiliki kandungan protein tinggi yang juga digemari anak-anak.
Sementara itu, Vero (30) warga RT 001 RW 01 Kelurahan Joglo, mengaku rutin melakukan penimbangan berat dan tinggi badan anaknya di Posyandu.
"Kami rutin melakukan penimbangan berat dan tinggi badan anak di posyandu setiap bulan,"ucapnya.
Kegiatan ini dinilai Vero, penting agar dapat mengetahui tumbuhkembang anaknya, termasuk salah satu upaya pencegahan masalah stunting. Karena stunting adalah anak kekurangan gizi dan nutrisi. Sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya.
"Yang mempengaruhi anak stunting, diawali pada saat wanita sebelum hamil. Karena wanita itu harus sehat dan memerlukan nutrisi yang baik, sehingga nantinya mempengaruhi bayi dalam kantungan tetap sehat," jelasnya. (why)