Sebanyak 80 peserta dari masyarakat umum, komunitas pecinta lingkungan, serta pelajar SMKN 11 dan SMAN 2 Jakarta ikut terlibat dalam kegiatan yang bertujuan mengajak warga menikmati wisata sejarah sambil menjaga kebersihan kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (30/11).
Rangkaian Festival Batavia Green Tourism 2025 diawali dengan walking tour yang dipadukan dengan aksi plogging atau aktivitas berjalan sambil memungut sampah. Kemudian peserta dilepas dari Plaza Fatahillah kemudian memulai walking tour menyusuri sejumlah titik bersejarah seperti Gedung Standard Chartered Bank Asia, Jalan Roa Malaka, PT Sinar Antjol, Rumah Kapitan Tionghoa, Gedung Vetco, Jembatan Kota Inta, hingga Gedung Geo Wehry dan Co.
Kepala Bagian Perekonomian Setko Jakarta Barat, Fahmi Karsawijaya, menyampaikan bahwa kegiatan walking tour dan plogging merupakan implementasi konkret dari konsep Green Tourism.
“Walking tour dan plogging bukan hanya menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya merawat lingkungan Kota Tua sebagai wajah Jakarta Barat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat, Sherly Yuliana, turut menegaskan peran kegiatan ini dalam membangun budaya wisata yang lebih bertanggung jawab.
“Kegiatan walking tour dan plogging ini kami rancang untuk mengajak masyarakat terlibat langsung dalam menjaga Kota Tua. Melalui aksi sederhana seperti memungut sampah, peserta ikut menunjukkan bahwa wisata juga harus memberi kontribusi positif pada lingkungan,” kata Sherly.
Ia menambahkan bahwa antusias masyarakat menjadi bukti bahwa pendekatan wisata hijau semakin diminati.
“Partisipasi peserta dari berbagai kalangan menunjukkan bahwa kesadaran akan wisata berkelanjutan mulai tumbuh. Ini menjadi modal penting untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Lam)





