Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat meningkatkan pengawasan lokasi prostitusi liar yang kini kembali merebak, di kawasan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Kelurahan Pekojan Kecamatan Tambora.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menegaskan pihaknya telah menginstruksikan Satpol PP Jakbar untuk menutup akses warga menuju lokasi tersebut.
"Kita tingkatkan pengawasan. Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk periksa lagi pintu masuk ke dalam situ dan kalau ada, langsung ditutup," imbuh Uus saat dikonfirmasi, Selasa (18/3).
Melalui Satpol PP, pihaknya juga berkomitmen meningkatkan pengawasan rutin di sekitar lokasi prostitusi liar tersebut.
"Satpol PP juga sudah mulai monitoring rutin di lokasi itu," tandas Uus.
Diketahui, prostitusi liar Gang Royal, kembali merebak meski bangunan tempat para pekerja seks komersial (PSK) beroperasi itu sudah dibongkar total pada 2023 lalu.
Diketahui, Satpol PP Jakbar menjangkau sebanyak 14 pekerja seks komersial (PSK) dari kawasan Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Gropet dan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora pada Selasa (11/3) malam lalu. Mereka yang terjaring rata-rata usia 15 hingga 22 tahun dan dibawa ke panti sosial Kedoya untuk pembinaan.
Sebelumnya, Satpol PP Jakarta Barat meminta kerja sama masyarakat terutama warga yang tinggal di sekitar kawasan Jalan Bandengan Utara III, untuk turut memberantas praktik prostitusi liar Gang Royal yang kini merebak kembali.
Menurut Kasatpol PP Jakbar Agus Irwanto, penertiban yang dilakukan tidak cukup untuk memberantas praktik prostitusi liar di kawasan tersebut. Warga mesti aktif melapor dan menciptakan larangan atau pertahanan sosial terhadap praktik prostitusi di kawasan itu.
"Pada dasarnya kami siap untuk melakukan pengawasan dengan didukung oleh semua pihak, terutama juga wilayah RT/RW dan masyarakat setempat," ujar Agus
Ia menambahkan, butuh kerja sama lintas instansi seperti TNI-Polri serta semua pihak yang terkait prostitusi liar di kawasan tersebut.
"Kita harapkan ke depan ada evaluasi juga kolaborasi dan sinkronisasi semua pihak, agar hal ini tidak terulang kembali," pungkas Agus. (Aji)