Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63, di ruang MH Thamrin, kantor wali kota, Kamis (2/3).
Kegiatan diisi Webinar Gizi dan Kesehatan, penyerahan penghargaan cerdas cermat kepada juara I Kecamatan Kalideres, juara II Tamansari dan juara III Tambora, senam peregangan yang diikuti seluruh peserta, makan bersama protein-buah, dan diakhiri diskusi serta tanya jawab.
Hadir Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat, Iin Mutmainnah, Ketua TP PKK Jakbar Lilia Sentosa, Asisten Adkesra Amien Haji, jajaran puskesmas, PKK dan unsur lainnya. Dilaksanakan secara luring dan daring, kegiatan menghadirkan narasumber Novy C palit, Kasudis KPKP Jakbar, Hendra Sudrajat dari perwakilan DPD Persagi DKI dan Prof dr Damayanti Rusli Sjarif.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengatakan peringatan HGN ke-63 tingkat Jakarta Barat merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan. Dimulai dengan kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan berupa penyuluhan kesehatan, webinar gizi dan kesehatan serta lomba-lomba seputar kesehatan.
Lebih lanjut dikatakan, HGN ke-63 tingkat Kota Jakarta Barat mengusung tema “Cegah Stunting dengan Protein Hewani”, dengan slogan “Isi Piringku Kini Kaya Protein Hewani”.
“HGN yang diperingati setiap 25 Januari merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan,” ujar Erizon.
Sementara itu, mewakili wali Kota Jakarta Barat, Adkesra Amien Haji mengatakan saat ini Indonesia masih dihadapkan pada beban ganda masalah gizi, yakni masih tingginya prevalensi stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro. Permasalahan tersebut dapat dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal, infeksi berulang, pelayanan kesehatan yang tidak memadai dan kurangnya aktifitas fisik.
“Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di mana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Stunting memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Bahkan stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3 persen produk domestic bruto (PDB) setiap tahunnya,” katanya.
“Melalui momen HGN 2023 ini, mari kita merefleksikan diri untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap kecukupan dan keseimbangan gizi yang baik agar terhindar dari masalah stunting. Dengan gizi yang baik, kesehatan tubuh dapat lebih terjaga sehingga berdampak pada peningkatan kualitas SDM yang lebih maksimal.” sambungnya. (Aji)