Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat mengajak jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meningkatkan pendidikan untuk membentuk siswa yang berkualitas.
Demikian disampaikan Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat, Diding Wahyudin saat menjadi pembina apel rutin ASN Pemkot Jakbar di Halaman Kantor Wali Kota, Senin (8/9).
laksanakan apel ASN pada Senin pagi di halaman kantor Wali Kota Jakarta Barat. Apel dipimpin oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, Diding Wahyudin dengan dihadiri oleh para Kepala Bagian, para Kasudin, serta seluruh jajaran ASN, Senin (8/9).
"Bahwa pembelajaran di wilayah Jakarta Barat dilaksanakan dengan tiga metode, yaitu blended learning, pembelajaran daring, serta tatap muka langsung. Dari total 1.895 sekolah di Jakarta Barat, tercatat 781 sekolah masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya.
Selain Pendidikan, dikatakan Diding, pihaknya juga mengajak untuk mendukung Pemkot Jakbar terhadap pelaksanaan Bulan Dana PMI Jakbar 2025 yang dilakukan melalui celengan di berbagai satuan pendidikan.
"Hal ini dinilai penting untuk menumbuhkan kepedulian sosial peserta didik sejak dini," ujarnya.
Lebih lanjut, Diding menambahkan, untuk program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) juga telah berjalan di Jakarta Barat, dengan 47 sekolah dan 17.349 siswa yang mendapat manfaat.
“Semoga program ini dapat terus ditingkatkan sehingga anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” tuturnya.
Diding juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap siswa yang belum menerima ijazah. Melalui program tebus Ijazah, sesuai dengan informasi tercatat 1.897 peserta didik di Jakarta Barat telah menerima ijazah dengan total bantuan senilai Rp7,69 miliar.
Pada tahap keempat 2025 ini, penyerahan dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta kepada 443 siswa SMK Said Na’um Jakarta Pusat, termasuk siswa dari wilayah Jakarta Barat.
Program lainnya, Diding menambahkan, pihak Sudis Pendidikan Jakbar juga memperhatikan pada Anak Tidak Sekolah (ATS). Hingga saat ini, sebanyak 42 anak berhasil dikembalikan ke sekolah.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari camat, lurah, RT, RW, hingga dasawisma untuk aktif melaporkan jika menemukan anak usia sekolah yang belum bersekolah," jelasnya.
Diding menambahkan, untuk prestasi, Jakarta Barat menorehkan berbagai capaian membanggakan. Untuk sektor pendidikan, SD dan SMP Jakarta Barat meraih juara 1 tingkat DKI, sedangkan SMA meraih juara 3. Pada ajang Pildacil tingkat Polda Metro Jaya se-Jabodetabek.
Kemudian perwakilan Jakarta Barat juga berhasil menjadi juara pertama. Bahkan di tingkat nasional, SDN Srengseng 01 mewakili Indonesia pada turnamen futsal internasional di Swedia.
Pemkot Jakarta Barat mendorong optimalisasi taman kota sebagai ruang belajar siswa (ruang senisiswa). Taman Catleya dijadikan pilot project untuk program ini, dengan dukungan lintas SKPD, camat, lurah, serta masyarakat. Nantinya program ini akan dijalankan secara bergilir setiap bulan dengan melibatkan siswa dari berbagai sekolah.
“Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan semua pihak. Mari bersama-sama kita wujudkan Jakarta Barat yang bersih, aman, nyaman, indah, dan sejahtera,” pungkasnya. (Wan)