Pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di wilayah Jakarta Barat digelar di 32 titik kawasan padat penduduk dan rumah susun (rusun).
“Pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran sudah digelar di 32 titik permukiman padat penduduk se Jakarta Barat,†sebut Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Abdul Cholik, saat sosialisasi, pelatihan dan pelantikan Satgas Penanggulangan Kebakaran di RW 06, Duri Kosambi, Selasa (31/10). Pelatihan juga digelar di tiga rusun, yakni Tambora, Pesakih Daan Mogot dan Flamboyan Cengkareng Barat.
Lebih lanjut diungkapkan, hingga awal September 2017, kasus kebakaran di Jakarta Barat telah mencapai sekitar 160 kasus. Wilayah Kecamatan Tambora yang beberapa tahun lalu jumlah kasus kebakarannya termasuk tertinggi, kini di urutan ketiga dengan 24 kasus. Sedang peringkat pertama di wilayah Kecamatan Cengkareng yang mencapai sekitar 36 kasus.
"Jadi bukan wilayah Tambora. Sekarang wilayah Cengkareng yang banyak terjadi peristiwa kebakaran," katanya. Diungkapkan, musibah kebakaran umumnya disebabkan arus pendek atau korsleting listik. Pihaknya telah berupaya melakukan antisipasi berupa sosialisasi penanggulangan musibah kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat penduduk.
Selain sosialisasi, pihaknya juga mendirikan posko kebakaran di tiap kelurahan. Saat ini jumlahnya mencapai 27 titik posko di sejumlah titik rawan kebakaran. Posko kebakaran dilengkapi satu unit mobil pemadam kebakaran, sejumlah petugas dan fasilitas lainnya. "Satu kelurahan satu posko kebakaran. Itu belum ditambah posko kebakaran hasil swadaya masyarakat. Kami akan perbanyak lagi hingga renstra tahun 2020," pungkasnya. (why/aji)
20 Mei 2024