Sejak diresmikan akhir April 2017 lalu, hingga kini omset Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati telah mencapai Rp 202 Juta. Jumlah unit bank sampah di Jakarta Barat juga terus bertambah. Dari yang sebelumnya 36 unit, kini telah mencapai 116 unit.
Sedang nasabahnya saat ini telah mencapai 2.100 orang yang berasal dari pekerja harian lepas (PHL) Sudin Lingkungan Hidup (LH) Jakbar, PNS, pelajar dan masyarakat. “Omset Bank Sampah Induk Jakarta Barat saat ini mencapai Rp 202 juta, sebut Kasudin LH Jakarta Barat, Edy Mulyanto, usai penandatanganan peluncuran program kerjasama PT Bank BNI, Danone Aqua dan Sudin LH Jakbar, di GOR Grogol Petamburan, Jalan Tanjung Duren Barat IV, Rabu (30/9).
Program kerjasama ditandatangani Kasudin LH Jakbar, Edy Mulyanto, Senior Manager Sustainable Development Danone Aqua, Arief Fatullah, dan CEO BNI wilayah Jakarta Kota, Ronny Venir. Disaksikan Kadis LH DKI, Isnawa Adji dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Jakarta Barat, Fredy Setiawan.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, sampah dari BSI Satu Hati yang berada di komplek perumahan kebersihan, Bambu Larangan, Kelurahan Cengkareng Barat, dibeli oleh Danone Aqua dengan harga di atas pasar. Sedang BNI ikut menggalakan program “Ayo Menabung dengan Sampahâ€. Di mana nasabah bank sampah langsung menjadi nasabah BNI.
"Saat nasabah membawa sampah an organik ke bank sampah, hasil penjualannya langsung didebet dalam rekening buku tabungan BNI oleh agen yang ada di bank sampah," ujarnya. Ke depan diharapkan seluruh RW di wilayah Jakarta Barat memiliki unit bank sampah.
Sementara itu atas nama Pemkot Jakarta Barat, Asisten Ekbang Jakbar, Fredy Setiawan mengapresiasi peluncuran program kerjasama tersebut. Dikatakan, dalam pengelolaan sampah Pemprov DKI tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan pihak swasta/CSR dan masyarakat. “Dalam hal pengelolaan sampah, saat ini kita punya bank sampah. Ini butuh partisipasi masyarakat,†ujarnya. (Aji)
20 Mei 2024