Lurah bersama RT dan RW diminta bergerak cepat. Mereka ditugaskan untuk memantau dan mendata warganya yang pulang kampung (mudik). Ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus covid-19 pasca lebaran 1442 H.
"Setelah rapat ini, saya minta pak wakil walikota segera menindalanjuti rapat secara teknis dengan lurah, camat serta para kepala UKPD, sehingga apa yang akan dilakukan benar-benar berjenjang dan fokus terkait apa yang diminta berdasarkan hasil rapim gubernur tadi pagi," tutur Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.
Ia juga meminta para lurah langsung melakukan rapat lanjutan dengan para RT RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, FKDM serta organisasi masyarakat lainnya. Rapat digelar guna membahas skema mikro lockdown pada tingkat RT dalam upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus covid pasca libur lebaran 1442 H.
Salah satu materi pembahasan rapat yang segera ditindaklanjuti adalah format laporan dalam suatu aplikasi. "Karena ada aplikasi yang harus ditindaklanjuti. Apabila ada RT dan RW yang belum memiliki aplikasi segera dijemput, diajarkan, dan diberitahukan, sehingga pada saat pendataan warga benar-benar ditindaklanjuti," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko meminta para camat, lurah, kepala UKPD benar-benar memahami serta menindaklanjuti hasil rapat terkait konsep mikro lockdown. Ini tugas yang wajib dilaksanakan.
"Perlu kepedulian dan kesabaran di hari raya. Ini tugas mulia. Mungkin nanti penekanan khusus pada camat yang mengkoordinir para lurah hingga RT dan RW jangan sampai gagal paham. RT dan RW melakukan pendataan warganya yang mudik lebaran. Saya kira RT RW sudah paham. Mana rumah yang kosong, dan warga yang memiliki SIKM sudah pasti pulang kampung," jelasnya.
Ia pun mengusulkan kepada lurah dan RT RW untuk membuat satu akses masuk pada tiap-tiap lingkungan RT. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas memantau dan mendata warga yang melakukan perjalanan jauh (mudik). Jangan sampai kecolongan karena nantinya bisa berdampak pada semua warga di lingkungan RT tersebut.
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah mengemukakan sejumlah hal terkait pelaksanaan konsep mikro lockdown di tingkat RT. "Pertama kita perlu pentingnya akurasi data. Para lurah dan Satgas covid tingkat RT dan RW harus memastikan data warga yang pulang kampung dan warga yang lebih dari 1 hari. Karena ini bisa berpotensi maka lakukan pantauan secara kesehatan," tuturnya.
Hal lain yang diungkapkan adalah koordinasi RT RW kepada lurah untuk menentukan tempat untuk dilakukan isolasi terkendali. "Saya minta puskesmas untuk menyediakan thermal gun atau bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lainnya untuk sama-sama melakukan pemeriksaan, termasuk menyiapkan rapid tes antigen bila ada warga yang kedapatan memiliki suhu badan lebih dari 37 derajat celcius," ujar Iin. (why)
20 Mei 2024