Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat meminta panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Hal tersebut disampaikan menyusul PPK dan PPS adalah ujung tombak KPU dalam pelaksanaan pemilihan di lapangan.
"PPK dan PPS itu ujung tombak KPU di lapangan, karena bertemu lansung dengan masyarakat. Tantangan Pilkada November 2024 mendatang menuntut kita semua menjaga kesehatan fisik dan mental," tutur Ketua KPU Jakbar, Endang Istianti kepada wartawan, Kamis (30/5).
Menurutnya, imbauan tersebut tetap penting untuk disampaikan meski angka kematian petugas pemilihan menurun dari 12 kematian pada pemilu 2019 ke tiga kematian pada pemilu 2024.
"Walaupun sebelumnya 2019 itu yang meninggal 12 orang, sekarang sudah turun, tiga orang," sebut Isti.
Meski tiga orang tersebut meninggal akibat kondisi banjir yang saat itu melanda wilayah Jakarta Barat, sambung Isti, petugas pemilihan harus tetap waspada akan kesehatan.
"Tiga orang itu memang posisi karena waktu itu kebanjiran saat hari pemilihan, tiga orang ini bertugas di TPS yang kerendam banjir," ungkapnya.
Lebih lanjut, dikatakanya, pasca pemilihan, mereka juga jatuh sakit dan sempat dirawat beberapa hari.
"Nah mereka itu sakit pasca pemilihan dan dirawat beberapa hari. Ada yang kena DBD, ada yang sesak nafas," ujarnya.
Meski demikian, Isti memastikan pihaknya telah memberikan sejumlah santunan kepada ahli waris petugas yang telah meninggal.
"Tapi kami sudah mengurus semua santunannya kepada ahli waris," pungkasnya. (Aji)