Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat berupaya menangani Demam Berdarah Dengue (DBD) akan merilis dan menerapkan walbocia pada September 2024. Demikian disampaikan pada rapat Pimpinan Kota Jakarta Barat pada Senin (2/9) lalu.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, pihaknya berencana menerapan teknologi Wolbachia di Kecamatan, Jakarta Barat. Ia berharap masyarakat dapat turut membantu mensukseskan program ini.
“Betul, beberapa waktu lalu telah ditandatangani surat perjanjian komitmen bersama antara PJ Gubernur DKI Jakarta dengan Kementerian Kesehatan terkait penanganan DBD khususnya lokus Jakarta Barat. Kami meyiapkan langkah bertahap untuk pelaksanaannya. Mulai titik pertama nanti akan dilakukan di wilayah Kembangan Utara Kecamatan Kembangan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/9).
Dari data yang dihimpun pada web resmi Kemenkes RI, ayosehat.kemkes.go.id pada 28 November 2023 Kementerian Kesehatan RI, Teknologi Wolbachia telah menjadi bagian integral dari Strategi Nasional Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia, memasuki fase pelaksanaan di lima kota utama yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
Inisiatif ini, diawali oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Demam Berdarah, menandakan langkah maju dalam perang melawan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Lebih lanjut, Erizon berharap semua stakeholder dan masyarakat dapat turut serta telibat dalam mensukseskan program penerapan teknologi Wolbachia ini.
“Kami berharap masyarakat ikut membantu dan kooperatif dan bersedia di halaman rumahnya ditempatkan logistik berupa ember dan penempatan bibit/benih jentik nyamuk ber-Wolbachia, agar ikhtiar kita bersama mengatasi DBD bisa lebih mengenai sasaran. Selama ini upaya mengatasi DBD dengan metode lama seperti PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) kan belum optimal, Semoga dengan metode dan teknologi Wolbachia dapat lebih optimal. Jangan lupa, metode ini sudah diujicobakan di Yogyakarta dan terbukti efektif,” ujarnya.
Diungkapkan Erizon, terkait waktu dan tempat pelaksanaan penerapan nyamuk ber-Wolbachia, pihaknya menunggu kelengkapan logistik yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sementara itu, Lurah Kembangan Utara, Rudi Haryanto menjelaskan untuk pelaksanaan penerapan metode teknologi nyamuk ber-Wolbachia di wilayahnya pihaknya sudah menyiapkan dengan matang.
“Kami sudah lakukan sosialisasi sejak tahun lalu bersama pihak Universitas Gajah Mada (UGM) dan perwakilan Kemenkes, dan sudah dilakukan simulasi juga. Intinya, kami bersama warga masyarakat siap mendukung dan menyukseskan program ini dengan harapan kasus DBD di wilayah kami dapat menurun drastis sambil terus melaksanakan kegiatan PSN yang sudah rutin kami lakukan,” pungkasnya. (Hfz)