Puskesmas Kecamatan Kembangan gencar melakukan Gerakan 1 (satu) Rumah 1 (satu) Jumantik (G1R1J) dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Pencegahan penyakit demam berdarah yang intensif adalah dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan setiap Jumat. Tapi, pencegahan lebih bagus lagi dengan G1R1J," tutur Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini, pada kegiatan Gerebek PSN di RW 03 dan 05 Kelurahan Srengseng, Jumat (15/3).
Menurutnya, G1R1J merupakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Gerakan ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit demam berdarah. Caranya dengan melaksanakan 3M plus minimal dua kali seminggu pada masing-masing rumah.
3M Plus yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang yang berpotensi sebagai tempat kembangbiak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. Sedangkan Plusnya, dengan cara menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, melakukan gotong royong membersihkan lingkungan secara bersama, dan sebagainya.
Lebih lanjut Rosvita menjelaskan, pihaknya gencar mensosialisasikan G1R1J pada 7 tatanan jumantik yakni rumah tangga, sekolah, perkantoran, sarana umum, tempat jual makanan, fasilitas olahraga dan fasilitas kesehatan.
"Kita viralkan G1R1J. Termasuk pada perumahan-perumahan elit, termasuk satpam perumahan juga ikut jadi jumantik. Sosialisasi juga dilakukan melalui medias sosial," jelasnya.
Rosvita melanjutkan, selain sosialisasi G1R1J, Puskesmas Kecamatan Kembangan juga memiliki Rabu Mobling (Mobile Keliling) yang diprioritaskan pada kawasan padat penduduk dan pasar. Mobil keliling ini bertugas memberikan informasi terkait pencegahan penyakit DBD.
Ditanya hubungan peningkatan kasus DBD dengan cuaca, Rosvita menerangkan bahwa kelembaban udara sangat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tengah mengembangkan model prediksi angka DBD berbasis iklim yang dapat diakses pada laman bmkg.dbd.go.id, sebagai sistem kewaspadaan dini. Situs ini bisa diakses seluruh masyarakat.
"Semua fasilitas kesehatan diminta untuk melakukan deteksi dini dan tata laksana kasus DBD sesuai standar," tambahnya. (why)