Sebanyak 100 siswa mewakili dari 20 SMP, SMA, dan MAN di Jakarta Barat mengikuti dialog interaktif pencegahan tawuran yang berlangsung di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (20/8).
Plt Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat, Dirhamul Nugraha mengatakan bahwa dialog interaktif pencegahan tawuran bagi siswa digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya tawuran.
"Bukan sekadar untuk mendengarkan dialog, tapi ingin membuka wawasan, kemampuan dan kesadaran. Karena peserta yang ikut dialog diharapkan bisa memberi contoh dan pemahaman kepada siswa lainnya terkait dampak negatif tawuran, baik bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekolah," ujarnya.
Dalam dialog ini, lanjut Dirhamul, para siswa diajak untuk mengembangkan sikap positif seperti, lebih berempati, toleransi, kerjasama dan tanggung jawab.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan layanan beasiswa pendidikan. Ada KJP dan KJMU, bahkan ada beasiswa S2 dan S3. Jadi, tinggal belajar yang benar. Menjaga sikap, jaga circle pertemanan. Kalau mereka yang tawuran itu pastinya karena tak pernah diajarkan orangtua dan lingkungan," jelasnya.
Kegiatan Dialog interaktif diisi dengan penyampaian materi oleh sejumlah narasumber, yakni Rahmat Ali Akbar, dari Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Barat, Edwin Tito dari Founder Dianesia, dan Hanina Maulidha dari konselor Dinas PPA dan Founder Speak Up Now.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan penandatangan deklarasi anti tawuran. Satu diantara isi deklarasi tersebut adalah siap bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam menjaga ketentraman dan ketertiban. (why)