Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Jakarta Barat Ngopi Cetar (Ngobrol Pintar Cegah Tawuran) bersama puluhan pelajar dan tokoh masyarakat (tomas) wilayah Kecamatan Cengkareng, di Gelanggang Remaja Cengkareng, Jalan Utama Raya No 22, Jumat (21/11) petang.
Dibuka Kepala Suban Kesbangpol Jakarta Barat Tumpal Hasiholan, kegiatan diisi diskusi terkait masalah tawuran. Ngopi Cetar diikuti sebanyak 50 peserta dari unsur pelajar beserta guru pendamping dari sepuluh sekolah SMA-SMK swasta dan tokoh masyarakat Cengkareng. Narasumber menghadirkan Wakapolsek Cengkareng, AKP Munadi dan tokoh masyarakat setempat, Ustadz Sarman.
Tumpal Hasiholan menjelaskan kegiatan Ngopi Cetar dimaksudkan untuk menangani hal-hal yang terjadi di tengah masyarakat dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti TNI-Polri, RT-RW, Lurah, Camat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya.
“Tujuannya supaya masalah yang terjadi di lapangan bisa dengan cepat dan diselesaikan secara tepat, ditangani ataupun diselesaikan oleh warga masyarakat setempat, jadi kita memfasilitasi. Untuk hari ini topiknya adalah untuk mencegah tawuran yang terjadi di Jakarta Barat, khususnya di Kecamatan Cengkareng,” jelas Tumpal.
Ia mengungkapkan, tahun 2025 Cengkareng merupakan salah satu wilayah yang peristiwa tawuran-nya relatif tinggi dibanding wilayah lain di Jakarta Barat, khususnya antar pelajar, baik dari sekolah luar yang tawuran di wilayah Cengkareng maupun yang memang pelajar dari sekolah wilayah Cengkareng.
“Tahun ini kejadiannya tertinggi dari delapan kecamatan di Jakarta Barat. Ada 28 kejadian, sehingga ini kita jadikan sasaran untuk dilaksanakannya program ataupun kegiatan Ngopi Cetar. Jadi kita mencegah tawuran bersama anak-anak sekolah dan para gurunya. Kita mengundang peserta didik bersama guru pendamping, juga tiga pilar, FKDM, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya,” sebut Tumpal.
Menurutnya, pencegahan tawuran tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah semata, dan harus melinbatkan listas elemen masyarakat.
“Tidak mungkin, ini memang harus dengan penanganan bersama masyarakat. Mulai dari rumah tangga, dari keluarga, RT-RW, elemen masyarakat, di sekolah juga, para pendidik, aparat kepolisian. Jadi harus secara komprensif ikut turun,” tandas Tumpal.
“Karena memang mereka-mereka ini adalah kader-kader generasi penerus bangsa. Jadi, semangatnya adalah JagaJakarta. Harus jaga Jakarta, memang salah satu yang menimbulkan ketidaktertiban atau rasa tidak nyaman itu adalah tawuran,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kota Jakbar, Fachry, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, selain pelajar seluruh elemen masyarakat harus turut andil bersama-sama dalam mencegah tawuran.
“Kami Dewan Kota Jakarta Barat mengapresiasi kegiatan Ngopi Cetar yang diinisiasi Suban Kesbangpol Jakarta Barat, ini sangat positif,” ujarnya. (Aji)





