Kantor WALIKOTA JAKARTA BARAT Tempat Kami Menumpahkan Segenap Pikiran & Tenaga Demi Kesejahteran Masyarakat

DETAIL BERITA

Kota Administrasi Jakarta Barat

Rusun Kebersihan Bambu Larangan Menjadi Kampung Pemilahan Sampah

Kesejahteraan Masyarakat Rabu, 7 November 2018  609 Reporter : H.Ahmad Mujahid


Kesejahteraan Masyarakat

Kepala Sudis Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto menyambangi rumah susun kompleks Kebersihan Bambu Larangan, Cengkareng Barat, Rabu (7/11) siang. Warga di lingkungan rusun mendapat pengarahan terkait program pemilahan sampah terpadu, sekaligus percontohan pertama kampung pemilahan sampah. Setiap keluarga mendapatkan dua kantong polibag. Satu kantong buat sampah organik, dan satu kantong lagi buat sampah anorganik.

"Kami akan 
buat percontohan kampung pemilahan sampah di rusun ini. Selanjutnya, kami akan memberikan sosialisasi kepada para lurah di Jakarta Barat, yang nantinya ada satu RT yang menjadi percontohan kampung pemilahan sampah," ujar Edy. 
Program pemilahan sampah terpadu ini memang baru kali pertama dilakukan di wilayah Jakarta Barat. Upaya ini dilakukan dalam rangka mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang Bekasi. "Berlatar belakang kasus sopir truk "ditahan" aparat Dishub, saat mau buang sampah di Bantar Gebang. Kami ingin mengubah prilaku masyarakat dengan memotong mata rantai proses pembuangan sampah menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Salah satunya, melalui program pemilahan sampah berawal dari sumbernya yakni sampah rumah tangga," jelasnya. 
Selain menyediakan dua kantong sampah, Sudis LH Jakbar juga menyediakan sebanyak 30 tong komposter. Masing-masing lantai di Rusun Kebersihan akan ditaruh tiga tong komposter. Alat ini dipakai untuk pembuatan kompos cair dari sisa sampah dapur. "Penghuni rusun diwajibkan membuang sisa sampah dapur setiap hari. Kami sediakan tiga tong komposter setiap lantai. Totalnya diperkirakan sekitar 30 tongkomposter," ujar Edy seraya menambahkan jumlah penghuni rusun Komplek Kebersihan Bambu Larangan mencapai sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Blok A dan B.
Ia menambahkan, bank sampah induk (BSI) Satu Hati menghasilkan sampah anorganik 10 ton per hari dengan omset sekitar Rp 15 juta. Sementara bank sampah unit (BSU) di wilayah Jakarta Barat hingga kini telah mencapai 777 BSU. (why/aji)    




BERITA TERBARU
...    
...    
...    
...    
...    
FASILITAS
  
Pendidikan

  
Kesehatan



  
Olah Raga


GOVERNMENT PUBLIC RELATION (GPR)
INFOGRAFIS