Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi meminta lahan kosong yang ada di wilayahnya dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
Menurutnya, lahan kosong yang saat ini belum dipergunakan bisa dijadikan taman atau lahan parkir kendaraan. "Saya Minta lahan kosong yang ada jangan dipagar, agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum,†ujar Wali Kota saat memimpin rapat pimpinan tingkat kota, di ruang pola kantor wali kota, Selasa (24/10).
Ia pun meminta para lurah mendata lahan kosong yang ada di wilayahnya dan berkoordinasi dengan pemiliknya. "Lahan kosong yang ditelantarkan sementara waktu bisa dijadikan taman atau tempat parkir kendaraan," jelasnya. Wali Kota mencontohkan lahan kosong yang berada di samping kantor Kejaksaan Negeri Jakbar atau depan kantor wali kota, Jalan Raya Kembangan.
"Saya minta lurah mengecek siapa pemilik lahannya. Nanti, kita akan melayangkan surat permintaan agar pagar dibongkar. Selanjutnya dibuat taman dan lahan parkir kendaraan untuk pengunjung kantor Kejaksaan Negeri," katanya. Selain itu, lahan kosong yang sedang bersengketa juga bisa dimanfaatkan hingga ada keputusan hukum tetap. "Jika nanti pemilik hendak menggunakan lahannya, kita siap mengembalikan.â€
Pada kesempatan itu Wali Kota juga meminta pimpinan SKPD/UKPD menyiapkan bahan permasalahan yang belum terselesaikan. Terkait rencana silaturrahmi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan para pejabat Pemkot Jakarta Barat pekan depan. "Saat bertemu, Gubernur ingin silaturrahmi. Beliau yang minta kapan bisa bertemu," ujarnya.
Ia mencontohkan permasalahan yang belum selesai, seperti pembangunan jalan inspeksi di sisi saluran sejumlah titik. Seperti jalan inspeksi Kali Mookervaart, Kali Sekretaris, Kali Apuran dan lainnya. Menurutnya, banyak pekerjaan yang belum selesai dan dinilai belum bermanfaat. "Saya minta Sudin Sumber Daya Air untuk menindaklanjuti. Ini yang nanti dipersiapkan saat kunjungab Gubernur," imbuh Wali Kota.
Ia menambahkan, tak ada permasalahan yang tak terselesaikan. Gubernur Anies Baswedan, telah memberikan cara untuk penyelesaian dengan empat komponen, yakni warga, pemerintah, pakar dan fasilitator. Sebelum berkunjung, ia meminta jajarannya menyiapkan bahan permasalahan tersebut. “Gubernur ingin permasalahan itu cepat diselesaikan,†pungkasnya. (why/aji)
20 Mei 2024