Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menyebut bahwa data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Wilayah Jakarta Barat, masih jauh dari data kepesertaan BPJS Kesehatan yang sudah mencapai 100%.
"Tadi sudah berbisik dengan pak Andri (Kepala Kantor Cabang Jakarta Grha BPJS Ketenagakerjaan), tentang berapa persen yang sudah masuk peserta BPJS Ketenagakerjaan. Informasinya, baru 45 % peserta BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Jakarta Barat. Jauh berbeda dengan data kepesertaan BPJS Kesehatan yang sudah 100%," tutur Uus Kuswanto, sesaat memberikan sambutan saat launching Gerakan Bersama Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) yang berlangsung di wilayah Jakarta Bara, Rabu (29/11).
Dijelaskan Uus, 45% data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta Barat, terdiri dari 45,99 % data pekerja penerima upah, dan 24,88% data bukan penerima upah.
"Ini semua barang tentu kenapa kegiatan launching gerakan bersama ini dilaksanakan. Karena, apa yang menjadi program atau renaja tentunya perlu kerja keras, dan keseriusan agar apa yang menjadi program BPJS Ketenagakerjaan tetap terlaksana," jelasnya.
Pihaknya bersama jajaran berkomitmen untuk mensukseskan program BPJS Ketenagakerjaan. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta Barat.
"Karena apa yang dilakukan ini sebagai bentuk kepedulian dari pimpinan perusahaan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan menjadi besar dan berkembang. Semua berkat karyawan," tambahnya.
Kepala Kantor Cabang Jakarta Graha BPJS Ketenagakerjaan, Andri Rubiantara mengatakan, Launching "Gerakan Bersama" Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja bukan Penerima Upah terlaksana berkat kolaborasi antara Pemerintah Kota Jakarta Barat dengan BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta.
Program Gerakan Bersama ini merupakan rumah besar perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bukan penerima upah yang terdiri dari, Gerakan Bersama Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Gerakan Bersama UMKM, Gerakan Bersama RT RW dan mitra pemerintah, Gerakan Bersama Edukasi dan Gerakan Bersama Sertakan.
Perusahaan berpartisipasi dalam program sertakan BPJS Ketenagakerjaan adalah Indonesia Digital Identity sebanyak 1000 pekerja, Ammana Fintek Syariah sebanyak 10 ribu pekerja, BCA sebanyak 3000 pekerja, Majapahit Solusi sebanyak 2800 pekerja, Pupuk Indonesia sebanyak 1200 pekerja, Yayasan Bina Nusantara sebanyak 1000 pekerja, Kawan Lama sebanyak 500 pekerja, Supra Boga Lestari sebanyak 300 pekerja, STIE Trisakti sebanyak 300 peserta, Universitas Esa Unggul sebanyak 1000 pekerja.
"Total pekerja yang masuk dalam data kepesertaan sebanyak 21.100 karyawan. Jadi perusahaan ini telah melindungi dan mensuppport Pemkot Jakarta Barat, bagaimana untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja bukan penerima upah di Jakarta Barat," tuturnya.
Launching "Gerakan Bersama" Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja bukan Penerima Upah ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto. Selain itu juga dilakukan penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, penyerahan data pekerja informal di lingkungan kecamatan secara simbolis dan penyerahan klaim. (why)