Wali Kota Jakarta Barat, H Rustam Effendi akan mengerahkan semua elemen pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) setiap Jumat di wilayah Jakarta Barat. Target utamanya, tiga wilayah yang memiliki angka kasus DBD tertinggi yakni Kapuk, Srengseng dan Kalideres.
"Saya minta hari jumat dilaksanakan kegiatan PSN secara serentak. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan unsur pemerintah tapi juga masyarakat wajib ikut. Hal ini lah yang masih dianggap kurang sehingga penanganan kasus DBD di Jakarta Barat belum maksimal," ujar H. Rustam Effendi, Wali Kota Jakarta Barat, saat memimpin rapat pimpinan kota di kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (15/1) pagi. Rapat dihadiri Wakil Walikota Jakarta Barat, para asisten, para kepala bagian dan kepala suku dinas, serta para camat dan lurah.
Menurut Rustam, gerakan massal PSN dalam menanggulangi kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) nantinya difokuskan pada tiga wilayah kelurahan, yakni Kapuk, Srengseng dan Kalideres. Karena ketiga wilayah kelurahan ini memiliki angka kasus DBD tertinggi di wilayah Jakarta Barat, di awal tahun 2019.
Gerakan massal pemberantasan sarang nyamuk itu dilakukan dengan harapan dapat menekan tingginya angka kasus DBD di tiga wilayah kelurahan tersebut. "Kita gerebek wilayah itu dengan melibatkan satpol pp, pasukan orange, biru, hijau, dan kader PKK, serta masyarakat. Nah, hari Minggunya kita perkuat lagi dengan melakukan kerja bakti. Ini semua agar terjadi perubahan dalam menurunkan angka kasus DBD," jelasnya.
Walikota Jakarta Barat juga menyinggung masalah penerapan sanksi dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setiap hari Jumat."Kita rumuskan sanksi-sanksinya. Silahkan saja. Ini baru awal tahun, saja, sudah ada 37 kasus DBD," tuturnya.
Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo Rini menjelaskan, hingga pertengahan Januari 2019, kasus DBD di wilayah Jakarta Barat, masih tinggi yakni 37 kasus DBD. Bahkan, wilayah Jakarta Barat menempati urutan kedua setelah wilayah Jakarta Barat, kasus DBD tertinggi di DKI Jakarta.
37 kasus DBD itu ditemukan pada 16 wilayah Kelurahan. Tiga dari 16 wilayah kelurahan itu memiliki angka kasus DBD tertinggi di Jakarta Barat, yakni 9 kasus di Kapuk, 5 kasus di Srengseng dan 4 kasus di Kalideres. "Kami pun melakukan upaya melalui PSN 4M Plus serta melakukan giat grebek PSN terpadu yang melibatkan lintas sektor, seperti camat, lurah, PKK, satpol PP, tokoh masyarakat, kader dan masyarakat pada hari Jumat," jelasnya. (why)
20 Mei 2024