Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengapresiasi kegiatan World Dance Day (WDD) Tahun 2023 yang digelar di Plaza Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (5/6).
"Atas nama Pemerintah Kota Jakarta Barat, saya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini di Kawasan Kota Tua, yang sebenarnya berada di wilayah Jakarta Barat," tutur Uus Kuswanto yang didampingi Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lisniawati, sesaat usai menyaksikan perhelatan WDD Tahun 2023 yang diinisiasi oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN).
Melalui kegiatan ini, Uus berharap dapat membawa nama baik, selain Jakarta juga Indonesia, serta budaya dari negara-negara lainnya.
"Harapannya ini membawa nama baik, selain Jakarta, juga Indonesia secara keseluruhan, sesuai slogan kita, Sukses Jakarta untuk Indonesia," tuturnya.
Terkait lokasi penyelenggaraan WDD Tahun 2023, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengaku sangat senang dan bangga. Karena kawasan Kota Tua, merupakan salah satu destinasi wisata warga Jakarta.
Kegiatan ini menjadi salah satu ajang promosi wisata kawasan Kota Tua. Sehingga nantinya dapat meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan ke Jakarta.
"Yang mana Kota Tua menjadi salah satu destinasi wisata yang sedang dikembangkan dan ditata. Harapannya ke depan, kawasan Kota Tua akan lebih baik lagi," tambahnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Wolrd Dance Day (WDD) Tahun 2023, Eni Sulistyowati mengatakan, kegiatan ini sebenarnya digelar dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia, pada 29 April.
WDD Tahun 2023 digelar untuk kali pertama. Kegiatan ini diikuti 95 peserta tari yang berasal dari 7 negara dan berbagai daerah di Indonesia.
"Ini pertama kali kegiatan yang diselenggarakan oleh KSBN. Kegiatan ini bertujuan membangun persahabatan melalui budaya, memperkokoh kekuatan persatuan dan persatuan di Indonesia, secara nasional dan internasional melalui budaya," paparnya.
Ia menyebutkan, tujuh negara yang terlibat dalam WDD Tahun 2023 meliputi, Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, China, Thailand dan India. Mereka menampilkan aneka jenis budayanya.
Terkait dipilihnya Kawasa Kota Tua, Eni menjelaskan bahwa kawasan tersebut merupakan ring I kawasan cagar budaya di Jakarta.
"Karena ini bersifat internasional, maka kami ingin menunjukan bahwa setiap negara memiliki old city, jadi kalau di Indonesia, khususnya Jakarta memiliki Kota Tua, sarat sejarah yang tidak bisa dihilangkan dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus memancing minat wisatawan untuk mengunjungi Kawasan Kota Tua.
"Kami berharap mereka hadir di sini untuk belajar sejarah pada sejumlah museum di sini dan mengenalkan bahwa kita memiliki destinasi wisata sejarah. Kami juga mendukung program Menperekraf, terkait target kunjungan wisatawan 1,4 juta/tahun. Kami support itu melalui kegiatan ini," tambahnya. (why)