Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Efendi akan melakukan pengecekan terhadap bank sampah yang tidak aktif. Pengecekan dilakukan satu per satu.Sehingga akan ditemukan penyebabnya.
"Makanya, kita cek satu persatu persoalannya, pasti nggak semua sama, pasti ada masalah yang berbeda. Dan, masalah itu harus kita cari penyebabnya, kita cari jalan keluarnya," ujarnya seusai meninjau peresmian Unit Layanan Paspor di Lippo Mall Puri, Kembangan, Selasa (11/12) pagi.
Menurutnya, penyebab yang membuatnya tidak aktif itu berbagai macam. Misalnya, disebabkan oleh pengelolaan yang kurang baik, keterbatasan orang yang mengelola atau tingkat pengetahuannya. Semua itu bisa dilihat secara detail.Kasus per kasus.
Permasalahan lain yang mungkin terjadi adalah tidak sesuai dengan harapan.Mereka ingin mendapatkan hasil yang instan dari pengelolaan sampah tersebut. "Biasanya yang mengelola sampah basah menjadi kompos. Kompos itu bisa dijual. Kemudian, sampah kering di daur ulang.Kalau daur ulang kan dikumpulkan menjadi satu bisa disetorkan ke pabrik daur ulang. Nah, barangkali yang komposnya ini sudah dibuat belum laku juga," tuturnya.
Menyinggung soal sanksi, H. Rustam Effendi mengaku,itu belum perlu dilakukan. Lebih baik disikapi dengan melakukan pembenahan. "Ya, kita jangan bermain sanksi, kita benahin dulu. Kita lihat dulu masalah dia, gitu. kita atasi masalahnya, sanksinya gimana? nggak usah sanksi sanksi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Jakarta Barat melakukan evaluasi Bank sampah di Jakarta Barat. Itu dilakukan mengingat sekitar 15 persen dari 778 Bank Sampah di Jakarta Barat, tercatat tidak aktif. Ketidakaktifan itu disebabkan oleh sejumlah masalah.
Menurut Kepala Sudis Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto, tidak aktifnya bank sampah itu salah satunya disebabkan pengelolaan bank sampah yang kurang baik. (why/aji)
20 Mei 2024