Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen mengharapkan, skor 935
poin dari nilai maksimal 1000 poin saat penilaian mandiri Kota Layak Anak (KLA)
tidak mengalami perubahan. Sehingga wilayah Jakarta Barat, dapat meningkatkan torehan
peringkat dari pratama menjadi madya.
Harapan itu dikemukakannya dalam dialog gugus tugas Kota
Layak Anak (KLA) dengan tim verifikasi lapangan Kota Layak Anak (KLA) tahun
2019 di Ruang Pola, kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (5/7) siang.
Menurut M. Zen,
Pemkot Jakarta Barat berkomitmen dan sangat mendukung Jakarta Barat sebagai Kota
Layak Anak (KLA). Komitmen ini sejalan
dengan pencapaian nilai yang diinput pada penilaian mandiri sebesar 935 poin,
dari nilai maksimal 1000 poin.
Ia menyebutkan ada 12 lokasi titik penilaian Kota Layak Anak
(KLA) di wilayah Jakarta Barat, diantaranya ruang laktasi di kantor Walikota
Jakarta Barat, puskesmas ramah anak di puskesmas kecamatan Kalideres, dan Taman
Wijaya Kusuma di Kelurahan Duri Kosambi. “Untuk mewujudkan kota layak anak, saya minta semua SKPD
yang terlibat dalam kegiatan ini bisa memberikan kontribusi terbaiknya,†ujarnya.
Sementara itu, Nanang Abdul H, tim verifikasi lapangan Kota
Layak Anak (KLA) tahun 2019 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak (PPPA) mengatakan, pihaknya akan mencocokan capaian penilaian mandiri dengan
verifikasi lapangan dalam pemenuhan hak anak.
Verifikasi lapangan dengan data administrasi juga harus
didukung dengan alat bukti, seperti foto, kontribusi pihak lain, dan
sebagainya. “Jangan kaget kalo capai skor 900-an itu, bisa naik atau merosot,
bila tidak masuk dalam unsur penilaian. Di sini, kami hanya mencocokan saja,†ujarnya.
Usai melakukan pertemuan, tim verifikasi lapangan kota layak
anak melakukan peninjauan pada sejumlah titik penilaian kota layak anak di
wilayah Jakarta Barat. (why)
20 Mei 2024