Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mewacanakan pembebasan lahan yang berada di depan Masjid Jami Al Hidayah, RT 006 RW 08, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Hal ini dikemukakan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Bang Doel, saat menyambut usulan warga sekitar masjid yang menginginkan adanya Balai Warga yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Saya ingin menyikapi harapan dari Ketua DKM tentang ada lahan yang bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat. Saya perintahkan kepada Wali Kota Jakbar untuk mengecek apakah mungkin atau enggak lahan itu kita milik. Nanti untuk kita bangun Balai rakyat dan untuk kepentingan masyarakat yang ada di sekitar ini. Kalau memang segera dimungkinkan insya Allah tahun depan bisa kami anggarkan kita bangun," tutur Bang Doel pada kegiatan pemberian santunan anak yatim di Masjid Jami Al Hidayah, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (24/3).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Sekretaris Kota Indra Patrianto, dan para pejabat di lingkungan Pemkot Jakarta Barat, tokoh masyarakat dan agama.
Lebih lanjut, Bang Doel memerintahkan kepada Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto untuk membahas terkait pembebasan lahan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wagub DKI Jakarta juga memerintahkan kepada pengurus DKM agar mengusulkan nama marbot masjid yang akan diberangkatkan umroh. Jika tidak ada halangan, para marbot yang sudah didata akan berangkat ibadah umroh setelah lebaran Haji.
"Kami Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberangkatkan marbot masjid untuk melakukan ibadah umroh. Untuk itulah saya tugaskan kepada pengurus DKM untuk memilih siapa marbot yang pantas untuk melaksanakan ibadah umroh ini. Insya Allah setelah lebaran haji kita bisa berangkat," katanya.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Jami Al Hidayah, KH Ahmad Fikry Amin menuturkan warga sekitar masjid menyambut gembira kehadiran Wakil Gubernur Rano Karno. Kehadirannya dijadikan momentum untuk lebih mempererat tali silaturahim.
"Masjid Jami Al Hidayah tertua se Palmerah, kenapa tua, itu tidak ada yang mengetahui siapa yang mewakafkan tanahnya untuk masjid ini. Melihat dahulu Masjid ini sebagai petilasan, bagi pasukan Mataram yang menyerang Portugis. Sesungguhnya kami tidak mengetahui tapi ini hasil karya orang Kemanggisan, pada 1987 dipugar terakhir dan masih kokoh berdiri sampai sekarang," jelasnya.
Sebelumnya, secara khusus Fikri Amin meminta agar pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan membeli lahan atau rumah di depan masjid agar dijadikan Balai Rakyat. Belakangan, usulan ini diusulkan dan akan dianggarkan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat.
"Rumah atau lahan ini bisa digunakan warga untuk balai rakyat. Kalau memang memungkinkan hal ini sangat berguna sekali," imbuhnya. (why)