Krematorium atau tempat menghilangkan jasad manusia dengan cara dikremasi dibangun di TPU Tegal Alur Blok Kristen, Jakarta Barat. Mesin ini diperuntukkan buat layanan warga yang kesulitan melakukan kremasi pada masa pandemi covid-19.
Pembangunan krematorium di TPU Tegal Alur merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan salah satu perkumpulan sosial masyarakat Tionghoa, yakni Himpunan Bersatu Teguh (HBT).
"Saya bersama Sekda DKI Jakarta meninjau tempat yang dijadikan sebagai tempat kremasi," ujar Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, saat mendampingi Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali, saat peninjauan di TPU Tegal Alur.
Uus melanjutkan, krematorium nantinya diperuntukkan untuk pelayanan warga yang mengalami kesulitan mencari tempat kremasi pada masa pandemi covid-19. Layanan ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Sementara itu, Ketua Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Andreas mengatakan, tempat kremasi (Krematorium) dibangun setelah mendapatkan izin sementara dari Pemprov DKI Jakarta. Mesin kremasi ditempatkan di TPU Tegal Alur Blok Kristen.
Semula mesin kremasi ini akan dibawa ke Pekanbaru, Riau. Namun niat itu diurungkan lantaran masih pelaksanaan PPKM darurat. "Rencananya akan kami bawa ke Riau. Karena masih PPKM, kita pakai di sini dulu untuk melayani siapa saja yang membutuhkan secara gratis," tuturnya.
Alasan lainnya, lanjut Andreas, merasa iba melihat banyak warga yang mengalami kesulitan mencari tempat kremasi hingga ke Bandung dan Cirebon. Lebih miris lagi melihat proses pembakaran mayat dengan kayu di Marunda, Jakarta Utara.
Berdasarkan hal tersebut, pria yang menjabat ketua Himpunan Bersatu Teguh itu membuat tempat kremasi di TPU Tegal Alur. Pembangunan krematorium tidak membutuhkan waktu lama. "Nanti dalam waktu 10 hari, tempat ini bisa langsung untuk kremasi," ujarnya.
Ia juga memastikan keberadaan tempat kremasi ini tidak menimbulkan pencemaran. Mesin kremasi dapat membakar jasad manusia dengan suhu mencapai 1000 derajat celcius. Proses pembakaran membutuhkan waktu sekitar 2 jam. (why)
20 Mei 2024