Tim Penilai Lomba Kelurahan Tingkat Kota Jakarta Barat, merasa bangga melihat persiapan verifikasi lapangan yang dilakukan Kelurahan Rawa Buaya. Mereka mendesain aula kantor kelurahan mirip stan pameran.
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto mengatakan, bila stan pameran menawarkan aneka produk usaha, stan penilaian lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat, berisi program-program kegiatan pembangunan di wilayah Kelurahan Rawa Buaya.
"Mungkin ini bisa dibuatkan standar pak Rano (Kabag pemerintahan). Ini salah satu ruang dimana budaya Betawi kelihatan strong. Ada gigi balang dengan sentuhan warna cokelat yang natural. Dan, ini bisa menjadi acuan," ujarnya.
Selain nuansa budaya Betawi, Sekretaris Kota Jakbar, Indra, yang juga Ketua Tim Penilai Lomba Kelurahan Tingkat Kota Jakbar, merasa bangga melihat aula kelurahan yang dibuat mirip stan pameran.
"Terimakasih kepada lurah dan camat, karena sudah disambut seperti ini. Saya terkesan di sini, teman-teman tim penilai sepertinya juga terkesan," tutur Indra Patrianto.
Meski begitu, Indra berharap kepada tim penilai untuk melakukan penilaian secara objektif. Karena lomba kelurahan pada hakikatnya adalah pembinaan.
"Saya harapkan teman-teman bisa memberikan masukan. Saya melihat di sini, bukan sekadar lomba tapi pembinaan terhadap kelurahan, apa saja yang harus dilengkapi, dan apa saja yang ada di kelurahan. Silakan berkreasi, silahkan membuat inovasi, untuk kepentingan masyarakat Jakarta Barat, dan umumnya, DKI Jakarta," jelasnya.
Di lokasi yang sama, Lurah Rawa Buaya, Safwan Busti mengakui, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat. Semua hal yang menyangkut perlombaan telah disiapkan.
Ia menyebutkan ada sejumlah tahapan yang akan dilalui dalam lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat. Mulai tahap seleksi administrasi, verifikasi lapangan hingga tahap paparan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
"Pertama, kami mengucapkan Alhamdulillah, karena Kelurahan Rawa Buaya mendapat kepercayaan untuk mengikuti lomba tingkat kota. Kami berusaha semaksimal mungkin dengan menampilkan program pembangunan yang ada di wilayah Rawa Buaya. Sebenarnya kami hanya menghimpun saja, karena data-data sudah ada. Tinggal merapihkan dan meramu sesuai aturan dan prosedur lomba," pungkasnya.
Terkait konsep desain aula kelurahan mirip stan pameran, Safwan Busti menjelaskan bahwa semua ini hasil kreasi sendiri. Stan dibuat untuk lebih memudahkan tim penilai melihat dokumentasi-dokumentasi program pembangunan dan inovasi di wilayah Rawa Buaya.
"Ada sejumlah stan, mulai dari bidang pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, serta stan sejumlah inovasi yakni kampung kerukunan, kampung ceria RT 03 RW 11, potensi PKK dengan 4 Pokja hingga stan bedah rumah dan STBM," ujar Safwan Busti.
Khusus untuk Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Kelurahan Rawa Buaya menargetkan deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan pada bulan Desember 2023.
"Saat ini kami berupaya membuat Septitank secara besar-besaran. Karena masih ada 83 rumah yang belum ODF," katanya.
Melalui lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat, ia berharap dapat diberi kesempatan untuk mengikuti lomba pada tingkat yang lebih tinggi. Sehingga bisa menunjukkan program-program pembangunan yang ada di wilayah Kelurahan Rawa Buaya. (why)