Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudis KPKP) Jakarta Barat telah melakukan pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban di 196 lokasi pemotongan hewan kurban selama Idul Adha 1446 H/2025 M.
Kasudis KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit, menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan kelayakan daging yang dikonsumsi masyarakat. Diungkapkan, pihaknya mulai melakukan pemeriksaan dan pengawasan tempat pemotongan hewan kurban sejak 6 hingga 9 Juni 2025.
"Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 48 ekor hewan kurban baik sapi, kambing, maupun domba yang memiliki organ dalam tidak layak konsumsi," sebutnya, Selasa (10/6).
Lebih lanjut, ia menjelaskan selama empat hari pemeriksaan dan pengawasan, total ada 180 kilogram organ seperti hati, paru, dan lainnya telah diafkir karena tidak layak dikonsumsi karena rata-rata ditemukan cacing hati atau perubahan warna, ukuran, dan konsistensi organ.
Ia mengungkapkan, sebagian besar organ yang diafkir terutama bagian hati, terinfeksi cacing hati jenis fasciola. Selanjutnya organ-organ yang dinyatakan tidak layak tersebut dipotong sebagian (trimming) atau seluruhnya, tergantung pada tingkat kerusakan yang ditemukan.
"Selama pemeriksaan kemarin, apabila ditemukan tentunya kami meminta panitia atau pengurus tempat pemotongan agar memusnahkan organ itu dengan cara disiram disinfektan atau karbol. Kemudian dibungkus dan dikubur agar tidak disalahgunakan atau dikonsumsi oleh pihak yang tidak mengetahui kondisinya," ujarnya.
Ditambahkan Novy, total lokasi pemotongan hewan kurban yang terdata di wilayah Jakarta Barat mencapai 1.186 titik. Namun, hanya 196 lokasi yang diperiksa langsung oleh Sudis KPKP Jakbar bersama Dinas terkait, Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Sementara sisanya, didata kerjasama dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan pengurus masjid atau musala.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan secara maksimal demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Harapannya tentu agar masyarakat dapat mengonsumsi daging kurban dengan layak dan higienis," pungkasnya. (Aji)