Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Jakarta Barat menggelar kegiatan Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini bagi anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), di ruang Ali Sadikin, kantor Wali Kota, Senin (29/5).
Mewakili Wali Kota Jakarta Barat, kegiatan dibuka Asisten Pemerintahan (Aspem) Jakbar, Firmanudin Ibrahim. Adapun peserta kegiatan sekitar seratus orang dari perwakilan FKDM kecamatan dan kelurahan se Jakbar. Narasumber menghadirkan dari BIN, Kolonel Ariston S H Sidabutar, Ketua FKDM DKI, Munir Arsyad dan Ketua FKDM Jakbar, Ahmad Ethon.
Kepala Suku Badan Kesbangpol Jakbar, Muhammad Matsani mengatakan, kegiatan tersebut digelar dalam bentuk pemaparan materi, diskusi, tanya jawab secara hybrid tatap muka dan virtual melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan dimaksudkan terwujudnya partisipasi masyarakat utamanya peran fungsi FKDM dalam turut serta membantu Pemkot Jakarta Barat khususnya kegiatan di bidang ketentraman, ketertiban, keamanan dan perlindungan masyarakat dalam menghadapi bencana, baik yang diakibatkan ulah manusia maupun musibah.
“Sedangkan tujuannya adalah, terwujudnya situasi wilayah DKI Jakarta yang tetap dinamis, tertib, aman dan kondusif sehingga berimplikasi secara positif terhadap stabilitas keamanan dan politik pada tingkat nasional yang tentunya akan semakin dinamis, tertib, aman dan kondusif,” katanya.
Sementara itu, Aspem Firmanudin Ibrahim mengatakan, Kota Jakarta Barat secara umum termasuk kondusif. Namun, seluruh elemen masyarakat khususnya FKDM tetap tidak boleh lengah dengan potensi ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan (ATHG) yang merongrong khususnya di tahun politik ini.
“Antisipasi antar kontestan pemilu, antar konstituen, antar kepentingan, pihak-pihak yang memprovokasi melalui media sosial, apa pun itu kita sebaiknya bersikap netral tidak berpolitik praktis. FKDM harus berperan menjadikan wilayah pada tingkatannya masing masing kondusif,” tandasnya.
Lebih lanjut, Firman menambahkan, kegiatan tersebut sangat penting sebagai tambahan pengetahuan serta kepekaan masyarakat dalam mendeteksi serta mencegah secara dini terhadap masalah yang ada di masyarakat khususnya Jakarta Barat.
"Seperti tawuran, narkoba dan kenakalan remaja. Diharapkan peserta dapat menjadi katalisator kepada masyarakat terhadap maraknya permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat sehingga pemerintah daerah bisa mengambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut," katanya. (Aji)