Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Taman Sari menggelar Sekolah OPA-OMA untuk mencegah degenarasi otot lanjut usia (lansia) di Graha Finelik, Jalan Keutamaan Raya 53, Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (9/5).
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari memgatakan, sekolah OPA-OMA bagian dari inovasi yang dilakukan Pukesmas Taman Sari. Sebelumnya, sekolah tersebut dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Keagungan, dan sekarang kian meluas ke seluruh kelurahan yang ada di Kecamtan Taman Sari.
"Kegiatan ini dengan tujuan untuk melatih atau memantau status kesehatan para lansia kita agar tetap terhindar dari resiko penyakit akibat faktor usia," katanya.
Dikatakan Erizon, dengan hadirnya sekolah tersebut, bisa melihat kelas-kelas melatih otot, screening kesehatan, interaksi yang terjadi antar para lansia juga bagus untuk kesehatan sosial dan mentalnya.
"Salah satu fokus yang dipantau dalam inovasi sekolah OPA-OMA ini adalah bagaimana para lansia terhindar dari Sarkopenia. Kita ketahui Sarkopenia adalah penyakit akibat penurunan fungsi otot akibat ototnya mengecil," ujarnya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Taman Sari, dr. Irma Alfi menjelaskan Sekolah OPA-OMA diikuti 100 peserta lanjut usia (Lansia) di Kecamatan Taman Sari, mereka diedukasi mengenai kesehatan lansia yang mengalami penurunan otot karena semakin lanjut usia harus sering digerakkan.
"Para lansia diharapkan sering bergerak untuk melatih fungsi otot, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh," tambahnya.
Sementara itu, Maryani (65), warga RW 10 Kelurahan Keagungan mengaku dengan mengikuti sekolah tersebut untuk menambah pengetahuan mengenai kesehatan, gizi, makanan sehat dan olahraga.
"Alhamdulillah saya jadi sehat dan banyak manfaat jadi tambah pengetahuan mengenai kesehatan untuk para lansia," pungkasnya. (Izu)