Sebanyak 77 usulan dengan nilai anggaran kurang lebih Rp 37.572.932.513 dibahas dalam Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Pekojan, Senin (10/2)pagi. Usulan masih didominasi pembangunan fisik sebanyak 67 usulan dengan anggaran Rp 37.524.618.813. Sementara usulan non fisik kosong.
Lurah Pekojan Syaiful Fuad Rohadi menjelaskan, Musrenbang tingkat Kelurahan Pekojan, Tambora membahas sebanyak 77 usulan dengan nilai anggaran kurang lebih Rp 37 miliar. Usulan yang dibahas tersebut merupakan hasil musyawarah rencana pembangunan di tingkat RW (Rembuk RW).
Musrenbang tingkat kelurahan Pekojan ini masih didominasi pembangunan fisik, seperti perbaikan saluran air dan peningkatan jalan lingkungan serta pemasangan speed trap pada sejumlah ruas jalan. "Secara umum yang banyak itu pembangunan fisik, seperti refungsi saluran. Tapi ada juga usulan pemasangan speed trap dekat tugu pekojan," tandasnya.
Sementara itu Camat Tambora, Bambang Sutarna meminta komponen masyarakat mengawal usulan warga dari tingkat kecamatan, walikota hingga propinsi. "Memang tidak semua usulan direalisasikan, tetapi ada skala prioritas yang didahulukan, yang diharapkan pada 2021 bisa dilaksanakan," ujarnya.
Sebelum musrenbang tingkat Kelurahan Pekojan, dilakukan sosialisasi tentang kewaspadaan terhadap virus corona dan antisipasi bahaya kebakaran. Sosialisasi dilakukan oleh tim puskesmas kecamatan Tambora dan Kelurahan Pekojan. Sementara sosialisasi waspada kebakaran dilakukan unit Damkar Kecamatan Tambora.
"Intinya, sosialisasi diberikan baik, terkait waspada virus corona dan kebakaran, agar masyarakat selalu waspada. Warga diminta untuk berprilaku hidup bersih dan sehat. Mencuci tangan sebelum makan serta antisipasi kebakaran salah satunya dengan memakai peralatan listrik berstandar nasional," pungkasnya. (why)
20 Mei 2024