Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kecamatan Palmerah menggelar simulasi kebakaran di halaman SDN Palmerah 13 Pagi, RW 08, Palmerah, Selasa (24/1). Simulasi berisi pemadaman api secara tradisional, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hingga penanggulangan kebakaran oleh tim Relawan Pemadam Kebakaran (Repkar).
Menurut Susilo, petugas Damkar Kecamatan Palmerah mengatakan, simulasi kebakaran digelar dengan tujuan memberikan pengetahuan sebab-sebab terjadinya kebakaran serta teknik atau cara yang perlu dilakukan jika terjadi kebakaran. Sehingga para peserta simulasi dapat memahami serta tidak panik apabila terjadi bencana kebakaran.
Simulasi kebakaran diawali dengan pemadaman api secara tradisional dengan menggunakan karung goni basah. Teknik yang dilakukan cukup mudah. Pastikan karung goni basah. Setelah itu bergerak sambil perlahan-lahan meletakkan pada area yang dipadamkan.
"Intinya jangan ragu-ragu ketika memadamkan api. Harus yakin tutupi sumber api dengan karung goni basah. Jangan dilempar, tapi lakukan secara perlahan," tuturnya.
Simulasi berikutnya adalah penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan api. Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lilia Sentosa Yani, menjadi peserta dalam simulasi ini. "Awalnya ragu menggunakan, karena sempat sulit membuka segel dengan cara memutar pin-nya. Tapi, coba yang kedua, bisa juga," tuturnya.
Hal lain, yang diperhatikan adalah tidak boleh melawan arah angin. Caranya, perhatikan asap. Jangan berdiri dengan posisi menantang asap serta atur jarak posisi dengan sumber api yakni 1,5-3 meter. Kemudian angkat APAR dengan mengarahkan moncong ke arah sumber api. Semprot api dengan menekan tuas pada alat pemadam tersebut.
Simulasi berikutnya adalah aksi Tim Relawan Pemadam Kebakaran (Repkar) RW 08 Palmerah dalam menjinakan "Si Jago Merah". "Tim Repkar telah dilatih memadamkan kobaran api dengan memanfaatkan hydrant mandiri. Setiap RT memiliki hydrant mandiri. Tim Repkar nantinya menjadi yang pertama dalam pemadaman sebelum petugas damkar," tambah Susilo. (why)