Sebanyak 2000 personil gabungan akan dikerahkan dalam pengamanan natal dan tahun baru 2019 di wilayah Jakarta Barat. Mereka akan ditempatkan pada 191 gereja, pusat perbelanjaan dan tempat wisata.
"Kita semua harus mewaspadai adanya ancaman saat Natal dan Tahun Baru. Untuk pengamanan gereja, sebelum Natal tiba, kita akan melakukan sterilisasi tempat ibadah oleh tim jihandak Gegana Polri,"ujar Kombes Pol Hengky Haryadi, Kapolres Metro Jakarta Barat, saat memimpin apel gelar pasukan persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 di halaman kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis (20/12) pagi. Hadir dalam apel gelar pasukan Walikota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi dan Dandim 0503/JB, Letkol (Kav) Henry Masengi.
Menurut Hengky, pasukan gabungan yang diterjunkan dalam operasi lilin jaya 2018, juga ditugaskan untuk mewaspadai adanya ancaman sweeping dikarenakan pemakaian atribut natal sehingga dapat memicu keributan. Selain itu, jajarannya juga mencermati dan memantau adanya kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru. Termasuk mengantisipasi keamanan saat arus mudik.
Terkait ancaman teroris, perwira menengah Polri, ini juga meminta kerjasama dalam kamtibmas, untuk selalu mewaspadai bahaya teroris. Dimana ada sinyal dari intelejen mengenai keberadaan mereka yang kemungkinan menganggu keamanan saat Natal dan Tahun baru.
"Kita dapat sinyal dari intelejen soal keberadaan teroris.Kalau biasanya bisa terdeteksi melalui jaringan, kali ini mereka beraksi tanpa jariangan. Ini yang perlu diwaspadai pengamanan, termasuk gereja," ujarnya.
Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi, menyampaikan pesan singkat terkait pengamanan Natal dan tahun baru 2019. "Saya bersama jajaran tiga pilar (Pemkot, Kepolisian, TNI) siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah Natal dan merayakan tahun baru, dengan mengupayakan kondisi yang aman dan nyaman di Jakarta Barat," ujarnya melalui pesan Whatsapp.
Terkait soal kenaikan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru, para pengrajin tahu tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) menjamin tidak ada kenaikan harga. Gakoptindo juga memastikan ketersediaan kedelai dan tidak mengubah produksi. "Tak ada hilang barang, baik ditipiskan atau ditebalkan. Sementara kondisi kedelai dan barang masih tersedia," ujar H. Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) saat silahturahmi dengan anggota Kopti Semanan, Jakarta Barat.(why/aji)
20 Mei 2024