Puskesmas Kecamatan Kembangan memberikan sosialisasi dan edukasi pencegahan penyakit hepatitis akut yang melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Sosialisasi dilakukan sampai tingkat RW.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, drg. Leny Ariyani mengatakan, pihaknya bersama tim puskesmas kelurahan di wilayah Kecamatan Kembangan telah memobilisasi memberikan sosialisasi serta edukasi terkait pencegahan penyakit hepatitis akut tersebut.
Sosialisasi dan edukasi diberikan kepada masing-masing RW di wilayah Kecamatan Kembangan.
"Kami memberikan sosialisasi dan edukasi melalai e-flayer dari Kementerian kesehatan berisi hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya. E flayer dikirim melalui WA Grorup setiap RW di Kembangan," tutur Leni.
Penyakit hepatitis akut yang kali pertama dilaporkan terjadi di Inggris tersebut belum diketahui penyebabnya. Bukan ditimbulkan oleh virus penyebab hepatitis A,B,C D dan E. Penyakit ini mewabah hingga dilaporkan menular di 12 negara dengan 170 kasus. Sehingga Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Sementara di Indonesia, terdapat 3 kasus dugaan kasus hepatitis meninggal dunia.
Terkait kasus tersebut, Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Leni Ariyani mengaku belum menemukan adanya kasus hepatitis akut tersebut. Meski begitu, pihaknya tetap mewaspadai bila ada warga yang mengarah kepada gejala-gejala penderita penyakit hepatitis.
"Kalau ada kita langsung follow up dengan penyelidikan epidomiologi. Alhamdulillah, sampai saat ini wilayah kembangan belum ada," tuturnya.
Sebagai langkah pencegahan, Leny Ariyani meminta masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Biasakan mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum makan, dan menyantap makanan dalam keadaan matang dan bersih.
"Lingkungan di sekitar rumah tetap bersih dan terawat serta hindari kontak dengan orang sakit. Ini termasuk pencegahan penyakit hepatitis," tambahnya. (why)