Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kebon Jeruk meraih predikat terbaik sebagai kepatuhan pelayanan publik di Pemkot Jakarta Barat, dalam penilaian Ombudsman RI Tahun 2022. Tersebut 'opini' kualitas tertinggi, kategori A dengan nilai 92,68. Sedang Suku Dinas Penanaman Modal dan PTSP juga masuk 'opini' kualitas tertinggi, kategori A dengan nilai 91,12.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengatakan bahwa penilaian Ombudsman Tahun 2022, Pemkot Jakarta Barat diwakili 6 UKPD. Keenam UKPD itu meliputi Puskesmas Kebon Jeruk, Puskesmas Kembangan, Sudis Penanaman Modal & PTSP, Sudis Dukcapil, Sudis Pendidikan dan Sudis Sosial Jakarta Barat.
Berdasarkan rekapitulasi hasil penilaian sebagai kepatuhan pelayanan publik di Pemkot Jakarta Barat, oleh Tim Ombudsman RI Tahun 2022, Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memperoleh predikat terbaik. Masuk 'opini' kualitas tertinggi, Kategori A dengan nilai 92,68.
Sedangkan Suku Dinas Penanaman Modal dan PTSP juga masuk 'opini' kualitas tertinggi kategori A dengan nilai 91,12. Sementara Puskesmas Kecamatan Kembangan, masuk 'opini kualitas tinggi, kategori B, dengan skor 89,11. Rekapitulasi hasil penilaian Ombudsman RI itu dilaksanakan pada Periode bulan Agustus hingga November 2022.
"Metode penilaiannya dilakukan secara wawancara, observasi,dan survei langsung kepada pengguna layanan. Adapun dimensi penilaian yang dinilai terdiri dari dimensi input, proses, output dan pengaduan," katanya, saat dikonfirmasi, Senin (17/7)
Lebih lanjut, Erizon menjelaskan, predikat terbaik yang diraih Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, mengacu pada penerapan Undang Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, antara lain pembuatan standar pelayanan dengan melakukan komunikasi dan koordinasi baik secara konvensional maupun digital, melakukan pengelolaan pengaduan, melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, serta terus melakukan inovasi.
Ia berharap, pencapaian predikat terbaik ini menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjadi motivasi pelayanan publik lainnya, khususnya di Kota Administrasi Jakarta Barat.
"Intinya, peningkatan kinerja dan kepuasan pelayanan masyarakat. Tapi kalo masih ada keluhan, maka pelayanan itu belum memuaskan. Namun, pihaknya terus memberikan upaya dalam memberikan layanan maksimal kepada masyarakat," tambahnya. (why)