Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat M Zen me-launching sistem Kebijakan Strategis Nasional Daerah (Jakstranasda) serta memberikan apresiasi kepada masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup di Kompleks Asrama Lingkungan Hidup, Bambu Larangan, Cengkareng Barat, Senin (20/8) siang. Launching ditandai dengan peluncuran aplikasi website satuhatijakartabarat.online.
"Atas nama Pemkot Jakarta Barat, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas launching aplikasi yang nantinya bisa membawa kemajuan,dan perubahan dalam hal sinergitas mengatasi permasalahan sampah di Jakarta Barat," ujarnya.
Menurut M Zen, selama kurun waktu setahun ini bank sampah induk "Satu Hati" Jakarta Barat memiliki omset kurang lebih Rp 3,4 miliar. Perolehan ini dinilai suatu yang fantastis. Ini membuktikan adanya komitmen yang kuat dalam mengatasi permasalahan sampah.
Data Sudis Lingkungan Hidup Jakarta Barat menyebutkan wilayah Jakarta Barat memiliki bank sampah unit berjumlah 769 unit, sementara RW di Jakarta Barat berjumlah 560 RW. Selebihnya bank sampah unit terdapat di perkantoran dan sekolah.
Banyaknya jumlah bank sampah unit itu setidaknya mencerminkan adanya komitmen yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mengelola sampah. "Berdasarkan data tadi, Jakarta Barat mampu mengurangi volume sampah sekitar 1000 ton/hari, yang dibuang ke TPA Bantar Gebang," paparnya.
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Novrizal Tahar juga memberikan apresiasi terhadap komitmen Jakarta Barat dalam mengelola sampah.
"Nantinya semua daerah mempersiapkan sistem Jakstranasda, sehingga tahun 2025, harus mampu mengelola sampah 100 persen. Setidaknya, 30 persen mengurangi dan 70 persen penanganan masalah sampah," ujarnya.
Ia juga menggaris bawahi pengurangan sampah 30 persen, yang dimulai dari hulu ke hilir. Artinya, masyarakat tidak hanya mendapatkan edukasi pengelolaan sampah, tapi juga mampu membatasi pengurangan sampah.
Ada sejumlah level atau tingkatan seseorang mampu membatasi sampah, mulai level tinggi, menengah dan rendah. "Setiap orang harus bisa membatasi agar bagaimana caranya tidak menghasilkan sampah. itu level yang tinggi. Untuk level menengah, berbicara sampah bisa bermanfaat (daur ulang), atau sampah menjadi pupuk kompos," jelasnya.
Kegiatan launching aplikasi website satuhatijakartabarat.online, juga ditandai pemberian apresiasi program menabung dengan sampah untuk sejumlah kategori. Di antaranya, kategori sekolah adiwiyata, diberikan SDN jelambar 08, kategori bank sampah unit diberikan BSU Emas Kebon Jeruk, dan kategori masyarakat diterima oleh Sri Dwanti (Bank sampah Unit Tunas Mekar). Masing-masing kategori mendapatkan apresiasi dalam bentuk plakat serta uang pembinaan Rp 2 juta.
Kepala Sudis Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto mengatakan, website satuhatijakartabarat.online. merupakan bagian dari program kebijakan strategis nasional dan daerah (Jakstranasda). Di mana, aplikasi ini terintregasi dengan RT, RW, kelurahan, wali kota hingga nasional. Semua masyarakat bisa mengakses aplikasi ini.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ali Maulana, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Eldi Andi, CEO wilayahj Jakarta Kota, PT BNI, Yessy Kurnia, dan Vice Presiden Consumer Funding , PT BNI, Evita Praharani. (why/aji)
