Pemkot Jakarta Barat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di e-Warong KUBE Jasa Sumber Rezeki Pedongkelan RT 3/14, Cengkareng Timur, Cengkareng.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Sudis Sosial Jakarta Barat, Fatmawati menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk melihat dari dekat proses penyaluran BPNT melalui e-Warong kepada warga penerima manfaat, tepat sasaran.
Selain tepat sasaran, tim gabungan yang terdiri bagian perencanaan pembangunan kota, kesejahteraan rakyat, Sudis Sosial, satlak kecamatan dan kelurahan,serta pemilik e-Warong, juga menginventarisir kendala dan masalah yang dihadapi dalam program penyaluran BPNT.
"Di sini kami mengundang pemangku kepentingan lainnya seperti tingkat kelurahan dan kecamatan agar bersinergi memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama pelaksana program harus mengerti pelaksanaan bantuan di lapangan," ujarnya.
Terkait BPNT, Fatmawati menyebutkan bahwa keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di wilayah Kelurahan Cengkareng Timur berjumlah 1141 keluarga. Keluarga penerima manfaat (KPM) bisa membeli beras dan telur di warung elektronik atau e-Warong.
"1141 keluarga itu terbagi dalam tiga e-Warong di wilayah Cengkareng Timur. Sementara untuk e-Warong Kube Jasa Sumber Rezeki Pedongkelan, sebanyak 390 KPM. BPNT yang diberikan senilai Rp 110 ribu untuk membeli komoditi beras kelas premium 7kg dan 15 butir telur," jelasnya.
Di tempat yang sama, Sarmaini, pemilik e-Warong Sumber Rezeki Pedongkelan, Cengkareng Timur mengatakan bahwa proses penyaluran BPNT berjalan lancar. Penyaluran bantuan sesuai dengan jumlah data KPM. Bila terjadi masalah maka akan segera dilaporkan kepada pendamping program PKH Kementerian Sosial.
Wanita yang akrab disapa Ani menceritakan terkait aktivitasnya mengelola e-Warong. "e-Warong buka setiap hari. Kami melayani kebutuhan masyarakat yang berbelanja di sini. e-Warong beranggotakan 10 orang. Setiap harinya, mereka bertugas melayani pembeli," ujarnya.
Soal omset, Ani merasa bersyukur. Karena keuntungan yang diperoleh bisa dipergunakan lagi untuk penambahan jenis barang. Sehingga barang yang dijual semakin banyak dan lengkap.
Ia juga memanfaatkan kumpulan kardus dan botol air mineral, untuk menambah modal dagangan. "Omset warung gak mesti sih, paling Rp 100 ribu/hari," tambahnya. (why)
20 Mei 2024