Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat melakukan audit Kasus stunting tingkat Kota yang berlangsung di ruang pola, kantor wali kota Jakarta Barat, Senin (20/11). Kegiatan ini dihadiri para camat dan lurah lokus (lokasi fokus), TP PKK Kota Jakarta Barat, dan TP PKK Kelurahan Lokus.
Mewakili Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Abdurrahman Anwar mengatakan, pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Dijelaskan, stunting bukan sekadar masalah gagal pertumbuhan atau perawakan tubuh yang pendek, namun stunting merupakan hasil dari tidak adanya asupan gizi yang terjadi secara berkepanjangan atau penyakit infeksi yang kronis dan berulang yang berdampak pada sumber daya manusia.
Pemkot Jakarta Barat berupaya melakukan penguatan deteksi dini dan intervensi yang didukung semua program dan sektor serta mitra pemerintah.
"Melalui penguatan deteksi dini dan intervensi spesifik mapun sensitif secara kolaboratif, kejadian stunting dapat dicegah dengan dukungan semua program dan sektor serta mitra yang berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Ia menjelaskan audit kasus stunting bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa. Dengan audit, diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk penguatan dan konvergensi program serta memastikan intervensi spesifik dna sensitif sampai pada sasaran.
Kepala Suku Dinas PPAPP Jakarta Barat, Aswarni mengatakan, audit kasus stunting tingkat Kota Jakarta Barat diikuti sekitar 70 orang dari sejumlah UKPD terkait, camat dan lurah yang terdapat lokasi fokus (lokus) stunting, TP PKK Kota Jakbar dan TP PKK kelurahan yang terdapat lokasi fokus (lokus) stunting.
Audit kasus stunting tingkat Kota Jakarta Barat akan dipaparkan oleh Suku Dinas Kesehatan terkait upaya dan rencana aksi pada delapan kelurahan lokasi fokus (lokus) penurunan dan pencegahan stunting di Jakarta Barat. Delapan kelurahan itu meliputi Kedaung Kaliangke, Cengkareng Timur, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kapuk, Jatipulo, Kota Bambu Utara, dan Tegal Alur.
Kegiatan ini menghadiri narasumber dari Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat, dr Putri Maulidiana Sari, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, dr. Herwanto dan RSUD Cengkareng, dr Syarifah Chairani. (why)