Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar sosialisasi tata cara pemotongan dan penanganan daging hewan kurban, di ruang Wijaya Kusuma, kantor wali kota, Rabu (5/6).
Membacakan sambutan Wali Kota Jakbar, Kabag Perekonomian Febiandri Suharto mengatakan saat Hari Raya Idul Adha sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat muslim yang mampu untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban, baik berupa sapi, kerbau, kambing maupun domba.
Kegiatan penyembelihan dilaksanakan di halaman masjid, mushalla, rumah dan tempat lainnya secara serentak. Umumnya pelaku yang terlibat dalam proses pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha sebagian besar belum memahami benar akan pentingnya kesehatan hewan dan daging. Sedangkan daging sebagai produk pangan asal hewan merupakan bahan pangan yang mudah rusak.
"Oleh sebab itu perlu penanganan yang lebih baik dan benar sehingga akan dihasilkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH)," katanya.
Ia menambahkan, faktor-faktor yang memengaruhi kualitas produk daging antara lain penyakit; sarana dan prasarana pemotongan; tata cara penanganan daging; kebersihan lingkungan tempat pemotongan; kesehatan dan kebersihan petugas pemotongan hewan kurban. Untuk memperoleh daging hasil pemotongan hewan kurban yang memenuhi persyaratan tersebut di atas perlu adanya pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong (ante mortem) dan daging (setelah dipotong/post mortem).
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini diharapkan pengetahuan dan keterampilan saudara-saudara dalam penanganan hewan dan daging kurban meningkat sehingga setelah mengikuti kegiatan ini bisa melakukan pemeriksaan sendiri kesehatan hewan dan daging kurbannya apabila tidak terjangkau oleh petugas serta tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Oleh karenanya saya berpesan agar kegiatan ini dapat diikuti dengan sebaik-baiknya dan kita ambil manfaatnya untuk bisa di terapkan dalam pemotongan hewan kurban dan penanganan dagingnya sehingga daging yang dihasilkan adalah daging yang ASUH," tuturnya.
Kepala Sudis Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C Palit, menjelaskan kegiatan bertujuan meningkatan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan khususnya dalam penanganan pemotongan hewan kurban.
"Selain itu, meningkatkan kualitas daging yang dihasilkan dari pemotongan hewan kurban, serta melindungi masyarakat melalui penyediaan daging kurban yang sehat dan aman untuk dikonsumsi," ujar Novy.
Sementara itu, salah satu peserta, Indra Darmawan (43), DKM Masjid Al Mujahidin, Palmerah, menyambut baik kegiatan tersebut dan sangat bermanfaat.
"Ini sangat bermanfaat bagi kita pengurus DKM yang setiap tahunnya itu mengadakan pemotongan hewan kurban," katanya.
Untuk informasi, kegiatan dibuka Kabag Perekonomian Jakbar, Febbiandri Suharto yang diikuti sebanyak 50 orang perwakilan panitia pemotongan hewan kurban dari delapan kecamatan se-Jakarta Barat. Dengan narasumber dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakbar, KH Rohbie Syurohbiel, Kasudis Lingkungan Hidup Jakbar, A Hariadi, dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor dan Asosiasi Juleha Jakbar.
Materi yang disampaikan meliputi, Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban, Penanganan Hewan dan Daging Hewan Kurban yang Hygienis, Tata cara Penyembelihan Hewan Kurban, dan Penanganan Limbah Pemotongan Kurban.
Pada kegiatan tersebut pihaknya berkolaborasi dengan Baznas Bazis Jakarta Barat dan memberikan bantuan terpal untuk 50 peserta panitia pemotongan hewan kurban.(Aji)